Notification

×

Iklan ok

Tausyiah di Depan Ketua Pemuda se-Kabupaten Bireuen, Tu Sop Ingatkan Bahaya Orang Kuat Jika Tidak Baik

Sabtu, 16 Januari 2021 | 00.14 WIB Last Updated 2021-01-15T17:14:18Z
Gemarnews.com l Bireuen - Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk. H. Muhammad Yusuf A.Wahab tampil sebagai pembicara dalam acara silaturrahmi ketua Pemuda se-Kabupaten Bireuen pada Kamis malam, 14 Januari 2021. Ulama yang akrab disapa Tu Sop diminta menyampaikan tausyiah dengan teman “Peran Pemuda dalam Tatanan Kota Santri”.

Acara silaturrahmi ini berlangsung di Masjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen ini diselenggarakan oleh Forum Pengurus Karang Taruna Kabupaten Bireuen yang diketuai oleh Drh. Murdani. 

Dalam tausyiah kepemudaan yang disampaikannya, Tgk. H. Muhammad Yusuf A.Wahab yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb ini mengatakan bahwa para pemuda adalah calon tokoh-tokoh masa depan. Menurut Tu Sop, mereka para pemuda yang hadir dalam acara silaturrami pemuda tersebut adalah calon-calon orang kuat. 

“Orang-orang yang berpotensi menjadi orang kuat mereka harus baik. Karena bahaya sekali jika orang menjadi kuat namun tidak baik. Sebab, orang kuat yang tidak baik itu mereka akan menghancurkan keadilan dan kezaliman. Disinilah hadirnya agama. Kalaupun mereka lemah, maka dididik untuk menjadi manusia yang kuat, “ ujar Tu Sop.

Tu Sop menambahkan, “Saya hadir disini tambah semangat, karena para pemuda ini adalah orang-orang istimewa. Mereka terseleksi oleh jauh. Terseleksi oleh hujan. Pasti mereka adalah manusia yang punya nilai plus”.

Terhadap sukses atau tidaknya pertemuan ini yang dihadiri lebih dari seratus pemuda ini, Tu Sop mengatakan bahwa sukses atau gagal sebuah pertemuan bukanlah diukur dari pertemuan itu sendiri. Tapi yang ditentukan adalah apa yang terjadi setelah pertemuan itu. Perubahan apa yang akan terjadi. Apakah berubah ke arah yang lebih dan menyesali kesalahan masa lalu sehingga kita mampu menghadapi tantangan masa depan. 

“Para ketua pemuda di Kabupaten Bireuen, anda sudah diamanahkan oleh Allah menjadi pemimpin. Yang bertanggung jawab terhadap para pemuda. Perlu disadari bahwa saat jadi ketua pemuda ada tanggung jawab yan diemban. Dan disitu ada dua jalan, jalan ke syurga atau ke neraka, “ ungkap Tu Sop.

Oleh sebab itu, terang Tu Sop, maka kita harus sadar. Harus paham anatomi yang kita pimpin. Kalau kita jadi pemimpin pemuda Bireuen maka harus paham  bahwa pemuda Bireuen itu ada yang tinggal di pedesaan, di kota, di pegunungan dan di bak bineh laut. 

Dan sebelum itu, jelas Tu Sop lagi, kita harus paham bahwa anak muda 100 persen anak-anak orang muslim. Jadi harus paham persoalan mereka. Bagaimana memimpin kaum muslimin dan bagaimana mengurus persoalan mereka. Anatomi itu harus bisa dibaca. Kita harus mampu memberi solusi atas persoalan mereka.

Terkait dengan status Bireuen sebagai kota Santri yang dideklarasikan beberapa bulan lalu, Tu Sop mengatakan bahwa saat Bireuen kita deklarasiikan sebagai kota santri, apakah konsepnya menjadi solusi bagi semua aspek kehidupan. Tu Sop menjelaskan, bahwa Islam bukan hanya di masjid. Tapi Islam adalah agama yang menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran. 

“Islam hadir membuat kehidupan dunia tertib untuk tertib di kehidupan akhirat. Membuat kehidupan di dunia nyaman dan menjadi nyaman di akhirat. Bukan dunia yang menjadi malapetaka bagi kehidupan akhirat, “ ujar Tu Sop.

Tu Sop menambahkan bahwa apalah arti bahagia yang sementara. Kita cari fasilitas hidup tapi tahu-tahu sudah tidak hidup lagi (meninggal). Siap hidup berarti harus siap mati. Itulah beruntungnya orang beriman. Hidup bahagia, mati juga bahagia. Itulah kesukseskan. 

Menurut Tu Sop, berbicara kota santri, maka itu berbicara lembaga pendidikan yang cinta kepada konsep Islam. Nilanya Rahmatan lil ‘alamin. Tapi tidak cukup dengan hanya judul. Tapi bagaimana konsepnya amenjadi program dan kebjakan yang benar-benar teraplikasi dalam kenyataan. Bukan hanya khayalan yang menghadirkan kekecewaan.

“Kita ingin anak muda Bireuen menjadi generasi yang siap saing. Harus sadar bahwa kita sedang berada dalam persaingan global. Kalau kita tidak punya perencanaan, maka kita akan direncanakan orang, “ kata Tu Sop.

Selain tausyiah, acara silaturrahmi ini juga dirangkai dengan diskusi kepemudaan. Hadir dalam pengajian ini yaitu Asisten I Bapak Zaldi,S.STP,.M.Si, Kadis Syariat Islam Anwar,S.Ag, para ketua Pemuda dalam Kab.Bireuen. []
×
Berita Terbaru Update