Notification

×

Iklan ok

Sedih Pasutri ini Tak Bisa Beli Baju Lebaran

Senin, 10 Mei 2021 | 13.19 WIB Last Updated 2021-05-10T06:19:06Z

Gemarnews.com, Pidie Jaya - Hari Raya Idul Fitri kian dekat, menandai segera berakhirnya bulan suci Ramadan. Seluruh umat muslim di dunia sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut hari kemenangan ini dengan kebahagiaan dan kegembiraan, termasuk aneka kue Lebaran dan baju Lebaran.

Namun, keadaan sedikit berbeda di Pidie Jaya, yang dialami pasangan suami istri (pasutri) Yusri dan Rahmi di desa Muka Blang, kecamatan panteraja, menjelang Hari Raya Idul Fitri ini.

Mereka sudah tujuh tahun tinggal dirumah tak layak huni, rumah ukuran 3x4 meter ini dengan kondisi tak memiliki kamar dan dapur.

Mereka hanya memiliki satu tempat tidur bersama anak nya yang masih kecil dan balita.

Rahmi pemilik rumah reot itu menceritakan bahwa kondisi perekonomian saat ini belum berpihak kepada nya, di mana suami nya bekerja sebagai nelayan dan buruh bangunan dengan penghasilan pas - pasan.

"Ya beginilah kondisi kami pak, jangan kan buat untuk membangun satu unik rumah yang layak, bahkan untuk ingin membelikan baju baru lebaran buat anak aja tak sanggup," cerita Rahmi sambil meneteskan air mata nya.

Pasangan suami ini memiliki dua anak yang tidur dengan kondisi atap rumah bocor di musim penghujan, Anak pertama mereka bernama Muhammad Aikal, (6 tahun) adiknya Rafki Aulia (6 bulan),  yang masih balita kedua anak nya ini belum memiliki baju lebaran hingga saat ini.

Sementara itu Kepala Desa Meuka Blang, Azhar, menyatakan bahwa di desa nya ini masih banyak warga kurang mampu ada sekitar puluhan Kartu keluarga dan puluhan warga yang masih huni rumah tak layak atau yang masih tinggal di rumah gubuk di desa. 

Azhar menyebutkan bahwa kondisi nya rata rata hampir sama dengan kondisi seperti yang di alami oleh saudara Rahmi ini pekerjaan suaminya nelayan dan buruh bangunan.

Koordinator KPAYD,Jhony Rahmad, membenarkan bahwa kondisi rumah nya Rahmi di Desa Meuka Blang, Kecamatan Pante Raja, sangat memprihatinkan bahwa rumah nya dengan kondisi atap mengunakan daun rumbiah yang sudah lapuk, dinding papan bekas dan tiang kayu bekas yang nyaris roboh.

Kali ini komunitas peduli anak yatim dan dhuafa Pidie Jaya menyambangi rumah warga miskin ini dengan menyalurkan bantuan berupa sembako yaitu telor, gula, sirup, susu, teh celup dan kain sarung berupa paket lebaran.(**)
×
Berita Terbaru Update