Notification

×

Iklan ok

Peringati 17 Tahun Tsunami Aceh, YANMAS Gelar Doa Bersama

Senin, 27 Desember 2021 | 07.55 WIB Last Updated 2021-12-27T00:55:38Z
Gemarnews.com, Solo - Dalam rangka memperingati dan mengenang bencana Tsunami Aceh 26 Desember 2004,  masyarakat Aceh  yang berdomisili di  Solo Raya melakukan zikir dan berdoa bersama dikediaman salah satu sesepuh dan Pendiri Yayasan Masyarakat Aceh Surakarta (YANMAS), Syarief Tarmizi di Desa Sranggahan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo. 

Doa dan zikir bersama tersebut dipimpin oleh Teungku Irsyadi, Minggu, 26 Desember 2021 setelah shalat Magrib berjamaah. Turut hadir dalam kegiatan tersebut masyarakat Aceh dari berbagai unsur elemen diantaranya Mahasiswa, ibu - ibu dan tokoh masyarakat Aceh yang juga pendiri Yanmas Razali Ismail Ubit,  Wellizar, Mantan Pemain Sepakbola Timnas Nasrul Koto dan Adi Fa yang juga merupakan Ketua Yanmas.  

Dalam sambutan Panitia Pelaksana yang disampaikan oleh Maidatul Akmal, mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah berhadir pada kegiatan doa bersama untuk mengenang 17 tahun Tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 silam. 

Akmal menambahkan, peringatan tersebut bukanlah untuk mengungkit dan membuka kembali luka lama, tetapi untuk  mengenang dan mengingatkan generasi muda tentang dahsyatnya bencana Gempa dan Tsunami Aceh, serta sebagai penghormatan dalam mengenang para syuhada Tsunami yang terjadi di Nanggroe Aceh 17 tahun yang lalu. Edukasi ini perlu terus dilakukan secara berkelanjutan. 

"Apalagi bagi anak cucu kita yang telah berdiaspora di Solo Raya, sehingga anak cucu kita nantinya paham terhadap musibah yang pernah terjadi dan mereka dapat lebih siaga jika bencana itu terulang,”

Akmal juga kembali menyingung dan berharap kepedulian Pemerintah Aceh kepada masyarakat Aceh yang kini berdiaspora di Solo Raya seperti halnya ditempat lain, dengan harapan untuk kedepan acara seperti ini dapat dilaksanakan di meunasah  atau sekretariat masyarakat resmi, tidak lagi dirumah - rumah pribadi.

Sementara itu Ustad DR. Andri Nirwana dalam tausiyahnya mengatakan,  mengenang Tsunami menjadi hal yang berharga untuk dijadikan sebagai intropeksi diri dan mengingat bahwa kematian bisa datang kapan saja. 

"Kematian adalah sebuah kepastian yang tak bisa dinegosiasikan. Allah SWT. Berfirman yang artinya : “tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. 

Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Semoga dengan peringatan Tsunami ini dapat lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT" tutup Ustad Andri.
×
Berita Terbaru Update