Notification

×

Iklan ok

Ini kronologi kasus pembunuhan di Pante Bidari

Selasa, 25 Januari 2022 | 17.09 WIB Last Updated 2022-01-25T10:09:43Z
Dok foto:kasat Reskrim polres Aceh Timur AKP Miftahuda Dizha Fezuono, S.I.K.saat menunjukkan barang bukti.


Gemarnews com.Aceh Timur-Pada hari Sabtu, 22 Januari 2022 sekira pukul 14.00 WIB telah diamankan seorang pria dengan inisial MH, (62 tahun) warga Desa Sido Muliyo, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap seorang perempuan berinisial R, (49 Tahun) warga Dusun Bahagia, Desa Putoh Dua, Kecamatan Pantee Bidari,Kabupaten Aceh Timur.

Kapolres Aceh Timur AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat,S.I.K.melalui kasat Reskrim polres Aceh Timur AKP Miftahuda Dizha Fezuono, S.I.K.dalam konferensi pers Selasa (25/1/2022) mengatakan,Korban (R) dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak Kamis, (20/01/2022) pagi.


Setelah diupayakan pecarian yang dilakukan oleh warga bersama Satreskrim Polres Aceh Timur, Polsek Pantee Bidari dan SAR Kabupaten Aceh Timur, jenazah korban ditemukan pada hari Jum’at, 21 Januari 2022 sekira pukul 10.15 WIB di alur (sungai) yang berada di belakang rumah korban.


Kemudian jenazah korban dibawa ke Puskesmas Matang Pudeng, Kecamatan Pantee Bidari untuk dilakukan identifikasi awal oleh Unit Identifikasi Satreskrim Polres Aceh Timur yang selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Langsa untuk dilakukan visum et repertum.


Hasil identifikasi oleh dokter forensik dalam rangkaian visum et repertum, diduga korban sudah terlebih dahulu meninggal sebelum tenggelam di sungai dan diperkirakan korban meninggal dunia lebih kurang 40 jam sebelum jenazah tiba di RSUD Langsa. Hal tersebut sesuai fakta-fakta hasil identifikasi forensik.


Dari hasil keterangan forensik tersebut,kami membentuk dua tim, satu tim di lapangan (lokasi kejadian) dan satu tim pulbaket di polres.ujar Kasat Reskrim Polres Aceh Timur AKP Miftahuda Dizha Fezuono, S.I.K.


Sementara itu pelaku yang merupakan suami korban, saat jenazah korban ditemukan ia tidak mengetahuinya, karena pelaku sedang membuat laporan hilangnya korban di SPKT Polres Aceh Timur yang selanjutnya diambil keterangan awal oleh anggota piket SPKT dan piket Satreskrim terkait penyebab atau kronologi istrinya menghilang dari rumah.


Pada saat dimintai keterangannya oleh anggota piket, pelaku memberi penjelasan berbelit-belit dan berubah-ubah.


Melihat adanya kejanggalan dari keterangan pelaku, tim pulbaket yang berada di polres kemudian melakukan interogasi secara intens. Hal ini disebabkan keterangan pelaku berbanding terbalik dengan keterangan saksi-saksi yang ada di lapangan.


Selanjutnya pada hari Sabtu, (22/01/ 2022) sekira pukul 15.00 WIB, dari hasil penyelidikan di lapangan bersama Unit Resmob dan Penyidik Satreskrim Polres Aceh Timur melakukan interogasi lebih dalam terhadap pelaku yang sedang diperiksa oleh anggota piket Reskrim dan SPKT, sehingga pelaku tidak dapat menghindar dan mengakui semua perbuatan tindak pidana pembunuhan terhadap korban yang selanjutnya pelaku langsung diamankan.


Dari pengakuan pelaku, pada hari Rabu, tanggal 19 Januari 2022 sekira pukul 23.30 WIB pelaku tidak melihat korban di dalam kamar. Selanjutnya pelaku bangun dan melihat korban berada di luar rumah sedang bermain handphone, hal ini membuat pelaku merasa curiga dan menghampiri korban.


Pelaku bertanya kepada korban "kenapa belum tidur dan gelisah kali" akan tetapi korban tidak menghiraukan pertanyaan pelaku yang membuat pelaku tersinggung dan marah, kemudian pelaku merampas handphone dari tangan korban sambil memukul pada bagian wajah korban yang mengakibatkan korban terjatuh.


Melihat korban terjatuh dan memeriksa keadaanya yang diduga telah tidak bernyawa, pelaku panik, kemudian korban digendong dan membawanya ke pinggir sungai seolah-olah korban hilang dari rumah.


Adapun barang bukti yang di dapati yaitu:

1. Satu set pakaian milik korban. 

2. Satu unit handphone milik korban.

3. Satu lembar baju milik pelaku.

4. Satu lembar kain sarung milik pelaku.

5. Dua buah cincin besi milik pelaku.


PERSANGKAAN PASAL:

Atas perbuatannya, pelaku dipersangkakan melanggar Pasal 338 atau pasal 351 ayat 3 KUHPidana dan atau pasal 44 ayat 3 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 Tebntang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman 15 tahun.pungkas Kasat Reskrim Polres Aceh Timur AKP Miftahuda Dizha Fezuono, S.I.K.(Ddi/Zoel).

×
Berita Terbaru Update