Gemarnews.com, Blangpidie - Dampak dari kenaikan Bahan bakar minyak (BBM) mulai terasa, efek domino yang ditimbulkan sangat banyak dan beragam, mulai dari kenaikan sejumlah harga barang dan sembako, hingga berimbas ke ongkos transportasi darat seperti jasa mobil angkutan umum dan sejenisnya.
Beberapa stasiun angkutan umum transportasi darat mengeluh akan dampak dari kenaikan BBM yang setiap hari mereka butuhkan untuk menjual jasa transportasi ke berbagai jurusan, mulai dari angkutan antar kabupaten maupun antar Propinsi.
Bahkan saat ini ongkos yang mereka terima dari para penumpang tidak mencukupi dan habis hanya untuk membeli BBM saja.
"Kita kewalahan saat ini, ongkos habis di BBM saja, sementara BBM naik." Kata Suardi (45) Seorang sopir angkutan jenis L 300 tujuan Blangpidie - Banda Aceh.
Gemarnews.com mengkonfirmasi ketua Organisasi angkutan Darat (organda) Aceh Barat daya via handphone selular tentang keluhan para sopir dan stasiun angkutan umum, Ketua organda Abdya H. Munir H. Ubit Menjelaskan bahwa saat ini dirinya dan pengurus Organda akan segera menggelar rapat dengan Kepala Dinas perhubungan Aceh barat daya untuk menentukan kenaikan tarif jasa angkutan umum transportasi darat dan tentunya harus seragam sesuai dengan kesepakatan degan pihak Provinisi.
"Kita akan rapatkan segera dengan Kepala Dinas Perhubungan serta jajarannya agar segera melakukan penyesuaian tarif angkutan umum ini, sayang para sopir dan pihak stasiun pengelola, tentunya harus di sesuaikan dengan pihak dari Provinsi" kata ketua Organda H. Munir H. Ubit pada Jumat,(9/9/2022).
Kepala Dinas Perhubungan Abdya Amrizal, S.Sos. juga membenarkan perihal persoalan penyesuaian tarif jasa angkutan umum ini.
"Saya masih dinas luar saat ini, setelah kembali nanti segera kita rapatkan dengan pihak Organda untuk membahas kenaikan tarif jasa angkutan umum, tentunya harus sesuai dengan ketentuan dari aturan yang sudah di tetapkan, biar seragam dan sama semuanya " kata kadis perhubungan Amrizal, S.Sos. (Yasri Gusman).
