Melahirkan Kader Pendidik Agama Islam Unggul yang Berjiwa Sosiotechnopreneurship. |
BANDUNG, GEMARNEWS.COM - Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung terus membekali para mahasiswanya dengan berbagai ilmu dan pengetahuan sebagai modal mereka sebelum lulus dan berbaur dengan masyarakat.
Salah satu pembekalan itu dilaksanakan melalui Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) yang diikuti mahasiswa program studi PAI angkatan 2020. Acara ini diikuti oleh puluhan mahasiswa prodi PAI UM Bandung dan berlangsung di Aula Al-Irfani, Jalan Kadipaten Raya Nomor 04-06, Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat, dari Jumat-Minggu (06-08/09/2024).
Saat pembukaan, hadir Ketua PDM Kota Bandung Zainal Ihsan, Ketua LPPAIK UM Bandung Dikdik Dahlan Lukman, Ketua Prodi UM Bandung Iim Ibrohim, dan tamu undangan lainnya. Kegiatan BAPS ini berlangsung dari Jumat hingga Minggu (06-08/09/2024).
Pada Baitul Arqam Purna Studi kali ini, Prodi PAI UM Bandung mengusung tema “Melahirkan Kader Pendidik Agama Islam Unggul yang Berjiwa Sosiotechnopreneurship.” Ketua Prodi PAI UM Bandung Iim Ibrohim menekankan pentingnya BAPS sebagai pembekalan utama kepada mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi.
Bekal ini, kata Iim, merupakan hal yang sangat penting karena para mahasiswa akan berkiprah dan berkarya di tengah-tengah masyarakat. "Kegiatan ini penting bagi mahasiswa agar mendapatkan bekal untuk selalu mawas diri sesuai dengan ajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan setelah lulus dari UM Bandung," kata Iim.
Selama tiga hari, para mahasiswa mendapatkan berbagai materi keislaman dan kemuhammadiyah dan juga materi-materi lainnya. Ia juga menambahkan bahwa angkatan 2020 ini dianggap sebagai "angkatan emas" karena telah menghasilkan berbagai prestasi melalui program, penelitian, dan pengabdian yang luar biasa.
Sementara itu, Ketua LPPAIK UM Bandung Dikdik Dahlan Lukman menyatakan dukungannya terhadap kegiatan BAPS ini. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini menjadi wadah yang sangat tepat bagi mahasiswa UM Bandung untuk mempelajari dengan baik dan mengaplikasikan pemahaman Muhammadiyah sebagai pengetahuan tambahan untuk ilmu yang sudah didapatkan selama kuliah.
"Tentu kami mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini. Pasalnya, kegiatan ini menjadi sarana yang sangat penting untuk mentransformasikan ide dan gagasan yang dimiliki oleh persyarikatan Muhammadiyah kepada para peserta BAPS," ungkap Dikdik.
Dikdik juga menjelaskan bahwa setiap Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dibangun dengan dua tujuan utama: hajat umat dan hajat persyarikatan. Hajat umat bertujuan memenuhi kepentingan umat atau masyarakat sekitar. Sementara itu, hajat persyarikatan Muhammadiyah menjadikan AUM sebagai alat dakwah amar makruf nahi mungkar.
Oleh karena itu, Dikdik berharap para peserta BAPS dapat mencapai kedua tujuan tersebut melalui kegiatan yang sanga positif ini. "Semoga dengan melalui Baitul Arqam Purna Studi ini, para mahasiswa prodi PAI UM Bandung yang telah lulus dapat memenuhi hajat umat ataupun persyarikatan Muhammadiyah," tandas Dikdik.(***)