Apresiasi Buku Langka di Indonesia Karya Putra Gayo, Wakil Bupati Aceh Tengah Terima Panitia Lhounching
GEMARNEWS.COM, TAKENGON - Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan., M.AP mengapresiasi atas terbitnya buku langka di Indonesia karya putra Gayo. Hal tersebut disampaikan di ruangan kerjanya ketika menerima panitia launching, Selasa 3 Juni 2025.
“Kita sangat mengapresiasi atas terbitnya buku langka di Indonesia karya putra Gayo yang berjudul “KELISING”, dan akan membantu acara peluncurannya”, kata Muchsin Hasan.,M.AP kepada panitia launching buku Yusrizal, S.Pd, Sabariah Munteh dan Surina Nosra dari Komunitas Sastra Bukit Barisan (KSBB) Takengon.
Sementara itu Yusrizal yang juga pimpinan Sanggar Oloh Guwel menyatakan sangat berbesar hati mendapat sambutan dan apresiasi dari Pemerintah Daerah.
“Kita sangat berbesar hati dan berterimakasih kepada kepedulian Pemerintah Daerah Aceh Tengah dalam dunia literasi, terutama karya-karya penulis dengan konten budaya dan seni Gayo”, jelas Yusrizal.
Ditambahkan, buku karya Salman Yoga S dengan judul lengkap “Komunikasi Seni, Kearifan Dari Bawah dan Atas Panggung - Empat Naskah Lakon Penting – KELISING” ini merupakan buku yang sangat langka dalam dunia seni (Teater) di Indonesia, terutama di Provinsi Aceh.
Buku langka se Indonesia tersebut justru terbit dan diluncurkan dari tanah Gayo.
Aceh Tengah menjadi pendobrak kebekuan naskah-nahkah seni teater di Indonesia.
Buku KELISING sendiri diterbitkan oleh lembaga dan Komunitas Sastra The Gayo Institute (TGI), berisi empat naskah lakon yang sudah dipentaskan dibeberapa kota oleh Komunitas Teater Reje Linge. Bahkan sudah dikoreografikan dalam bentuk tarian Gayo oleh Aga Renggali.
Dengan Internasional Series Book Number (ISBN) 978-623-88208-0-1, buku setebal 220 halaman tersebut dipengantari oleh akademisi teater, seniman teater, budayawan dan sastrawan dari dalam dan luar negeri.
Terbit pada pada tahun 2025 buku ini berisi empat naskah lakon teater, diantaranya dengan judul “Kembali Ke Tungku, Qisas Para Meurah, Panggil Ia Ine, dan Benyang”.(red)
