Karang Tangguh 2 Resmi Dimulai: MDMC dan LLHPB Aisyiyah Berkolaborasi Perkuat Desa Tangguh Iklim
GEMARNEWS.COM, SUMBAWA – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah kembali memperkuat langkah nyata pengurangan risiko bencana berbasis komunitas melalui peluncuran resmi (kick-off) Program Karang Tangguh 2 di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kegiatan yang berkolaborasi dengan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menjadi salah satu upaya bersama untuk mendukung percepatan implementasi Peraturan Gubernur NTB Nomor 84 Tahun 2022 tentang Desa Tangguh Bencana (DESTANA), sekaligus merespons tantangan adaptasi perubahan iklim yang semakin mendesak. (11/6)
Program Karang Tangguh 2 yang diinisiasi MDMC ini diluncurkan oleh Wakil Bupati Sumbawa, disaksikan oleh berbagai instansi pemerintah dan mitra, termasuk BNPB, Kedutaan Besar Australia, SIAP SIAGA Nasional, dan unsur organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi NTB dan Kabupaten Sumbawa. Lebih dari 70 peserta hadir, termasuk perwakilan masyarakat sipil dan Forum PRB, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
Ketua LRB/MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, menjelaskan bahwa Program Karang Tangguh 2 hadir dengan pendekatan yang lebih inklusif dan fokus pada penguatan ketahanan pangan dan adaptasi perubahan iklim. “Hari ini di Sumbawa telah dilakukan dua kegiatan. Yang pertama adalah kick-off Program Karang Tangguh 2 yang diresmikan oleh Bapak Wakil Bupati dan dihadiri berbagai instansi terkait. Program Karang Tangguh 2 ini punya ciri khas yang berbeda, karena juga menekankan akibat perubahan iklim yang kita beri tema adaptasi perubahan iklim. Kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak, untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya adaptasi perubahan iklim,” ungkapnya.
Budi menambahkan bahwa pada pelaksanaan program ini, Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah tidak hanya fokus pada internal organisasi, tetapi benar-benar hadir untuk kepentingan masyarakat luas. “Kita bekerja sama dengan LLHPB, di mana para ibu-ibu akan bergerak di masyarakat, terutama dalam isu ketahanan pangan dan penguatan kapasitas menghadapi bencana. Tentunya akan disinergikan dengan PKK dan Dasawisma yang sudah berjalan. Ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah hadir untuk masyarakat, bukan hanya untuk internal kami saja,” tegasnya.
Indrayanto, Wakil Ketua LRB/MDMC PP Muhammadiyah, menambahkan bahwa program ini juga diarahkan untuk meningkatkan kapasitas komunitas, kelompok rentan, dan kelembagaan desa dalam mengurangi risiko bencana serta memperkuat sumber penghidupan lokal. “Kami ingin mendorong pelibatan lebih besar dari jaringan Muhammadiyah di berbagai daerah agar menjadi bagian dari solusi berbasis komunitas,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Rahmawati Husein, Ketua LLHPB PP ‘Aisyiyah. Menurutnya, keterlibatan perempuan menjadi kunci utama dalam membangun ketangguhan desa. “Kami akan fokus pada penanaman mangrove serta penguatan ketahanan pangan berbasis kelautan sebagai bentuk adaptasi komunitas terhadap perubahan iklim. Perempuan bukan hanya penerima dampak, tapi juga aktor utama dalam membangun ketangguhan bersama masyarakat,” ungkapnya.
Program ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang terhubung dengan Program SIAP SIAGA, yakni kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia. Dalam agenda ini, Rencana Kerja Tahunan Program SIAP SIAGA turut disosialisasikan, memperkuat koordinasi lintas sektor demi mewujudkan tata kelola pengurangan risiko bencana yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan.
Dengan kolaborasi lintas sektor yang kuat, MDMC dan LLHPB ‘Aisyiyah berkomitmen menjadikan Program Karang Tangguh 2 sebagai contoh nyata penguatan ketangguhan komunitas, yang tak hanya merespons tantangan krisis iklim, tetapi juga mengokohkan solidaritas sosial demi Indonesia yang lebih siap, tangguh, dan inklusif.(*)
Budi Santoso, S.Psi., M.KM.
Wakil Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah