Gemarnews.com, Banda Aceh - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Serambi Mekkah (USM), Cut Nyak Meutia, mengajak semua pihak untuk lebih peduli terhadap situs sejarah Makam Laksamana Keumala Hayati sebangai tempat destinasi reliji sejarah dan budaya bagi generasi muda di Aceh.
Mahasiswa asal Universitas Serambi Mekkah ini, merekomendasikan agar makam ini dapat difungsikan sebagai ruang edukatif yang dapat menghidupkan nilai- nilai ekonomi masyarakat setempat, meskipun makam ini lebih dimaknai sebagai tempat keramat untuk ziarah kubur bagi masyarakat di Aceh.
Saya berharap, di Desa Lamreh, Aceh Besar ini ada pemberdayaan masyarakat secara terukur melalui kerajian tangan, atau seni ukir yang bernilaikan sejarah, kata Cut Nyak Meutia di hadapan Dosen Penguji, yaitu Irwan, M. Hum, Muhammad Nur, M. Pd, Fahmi Arfan, M. Pd, dengan Dosen Pembimbing Ida Hasanah, M. Hum dan Fitriani, M. Hum, di ruang Sidang Prodi Pendidikan Sejarah USM, Rabu, 23 Juli 2025.
Cut Nyak Meutia, juga berharap agar makam reliji ini dapat diintegrasikan ke dalam muatan sejarah lokal melalui qanun atau Undang- Undang Pemerintah di Aceh, sehingga ada regulasi secara tertulis untuk penguatan nilai- nilai sejarah dan warisan budaya di setiap sekolah yang ada di Provinsi paling barat ujung Sumatra ini.
Kita sangat khawatir, jika generasi muda kedepannya tidak memiliki pemahaman terhadap nilai- nilai sejarah, budaya dan pendidikan dari kebesaran sejarah masa lalu Laksamana Keumala Hayati sebangai wanita pertama yang mendapatkan gelar kehormatan tertinggi di Dunia Maritim ini. Kata Cut Nyak Meutia.
