GEMARNEWS.COM, BANDA ACEH - Dalam upaya membumikan dakwah yang mencerahkan dan membangun keluarga sakinah yang berkemajuan, Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Aceh menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) Mubalighat dan Konselor BIKKSA. Dengan mengusung tema “Menguatkan Kompetensi Mubalighat dan Konselor BIKKSA untuk Mewujudkan Dakwah Pencerahan dan Keluarga Sakinah yang Berkemajuan”. Kegiatan berlangsung selama tiga hari yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Aceh. (25-27/7/2025)
Ketua Panitia, Uceu Melawati, S.Sos.I, menyebutkan bahwa kegiatan ToT mubalighat ini dirancang untuk melahirkan mubalighat sebagai perancang, pengelola, dan pelatih di daerah masing-masing. Sedangkan ToT konselor BIKKSA bertujuan untuk memperkuat konselor dalam mewujudkan keluarga sakinah sebagai sebuah konsep keluarga yang harmonis, sejahtera dan penuh kedamaian.
“Sejumlah 30 peserta terlibat dalam pelatihan ini, yang terdiri dari 17 orang peserta ToT Mubalighat dan 13 orang peserta ToT Konselor BIKKSA. Para peserta berasal dari berbagai daerah di Aceh dan akan menjadi ujung tombak dakwah dan konseling keluarga berkemajuan.” Tutur Uceu.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, A. Malik Musa, S.H., M.Hum, dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap kehadiran para mubalighat dan konselor BIKKSA dapat menjadi penguat dakwah di akar rumput, menjangkau berbagai lapisan masyarakat secara lebih luas dan mendalam.
Sementara itu, Ketua PW ‘Aisyiyah Aceh, Ibu Hj. Ashraf, S.P., M.Si, dalam sambutannya mengutarakan pentingnya keberadaan mubalighat yang terampil dan adaptif dalam menjawab tantangan dakwah masa kini. “Islam dan dakwah adalah satu kesatuan. Tanpa juru dakwah yang mumpuni, nilai-nilai Islam tidak akan berkembang di tengah masyarakat. ‘Aisyiyah hadir untuk memastikan itu terus hidup,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Biro Konsultasi Keluarga Sakinah ‘Aisyiyah (BIKKSA) merupakan salah satu program unggulan yang diusung Majelis Tabligh dan Ketarjihan. Melalui pelatihan ini, para konselor tidak hanya dibekali keterampilan konseling berbasis psikologi Islami, tetapi juga ditanamkan nilai-nilai ideologis Muhammadiyah sebagai bekal dalam memberikan pelayanan terbaik bagi umat.
Ke depan, para peserta pelatihan ini diharapkan dapat membuka layanan BIKKSA di daerahnya masing-masing dan menjadi agen perubahan yang menguatkan ketahanan keluarga serta mendorong lahirnya keluarga yang berkemajuan.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan PWA Aceh, Ir. Maryana mengharapkan setelah kembali ke daerah para peserta dapat menjadi pelatih para mubalighat di daerahnya masing-masing. Dengan diadakannya ToT ini kompetensi mubalighat dalam berdakwah semakin meningkat.
Sekretaris Majelis Tabligh dan Ketarjihan PWA Aceh, Dr. Hj. Sutri Helfianti, S.H, M.H, juga menyampaikan bahwa pelatihan BIKKSA akan melahirkan konselor yang mampu melahirkan dukungan dan bantuan untuk membangun kembali keluarga Sakinah yang tangguh dan sekaligus mencerahkan kehidupan beragama bagi masyarakat dan negara. “Konselor tidak hanya terampil melakukan konseling dengan pendekatan psikologis tetapi juga memahami ideologi Muhammadiyah dan nilai islam berkemajuan.” lanjutnya.
Adapun Materi ToT Mubalighat pada kegiatan ini terdiri dari Manhaj Tarjih Muhammadiyah disampaikan oleh Prof. Dr. H. Alyasa’ Abu Bakar. Manhaj Tabligh Muhammadiyah disampaikan oleh Dr. H. Muharrir Asy’ari, Lc, M.A. Risalah Perempuan Berkemajuan yang disampaikan oleh Hj. Ashraf, SP, M.Si, Sosiologi dan Manajemen Dakwah Keluarga Sakinah dalam PHIWM Dr. H. Muharrir Asy’ari, Lc, M.A, Sosiologi dan Manajemen Dakwah Ust Azhar Ibrahim, Perkawinan Anak Rukiyah Hanum, S.Ag, Tabligh Digital & Tabligh berbasis Komunitas bersama Ir. Feby Mutia, M.Sc, Analisis Kebutuhan Masyarakat oleh Rukiyah Hanum, S.Ag, Praktik Tabligh Digital dan Tabligh Berbasis Komunitas disampaikan Ir. Feby Mutia, M.Sc, Perawatan Jenazah oleh Ust Hermansyah Adnan, S.Ag., M.Sos. dan beberapa materi pendukung lainnya.
ToT BIKKSA Manhaj Tarjih Muhammadiyah disampaikan oleh Prof. Dr. H. Alyasa’ Abu Bakar. Praktik konseling Islami bersama Hanna Amalia, M.Psi. Psikolog, Risalah Perempuan Berkemajuan yang disampaikan oleh Hj. Ashraf, SP., M.Si, Manajemen Kasus dan Penanganan Kasus disampaikan oleh Maria Ulfa, S.Psi, M.Si, Ph.D, Pendirian BIKKSA dan Analisis SWOT BIKKSA oleh Dr. Hj. Sutri Helfianti, S.H, M.H, Teknik Fasilitasi dan diakhiri dengan pemaparan RTL oleh Dr. Hj. Sutri Helfianti, S.H, M.H, serta beberapa materi lainnya.
Kegiatan Training of Trainers (ToT) berlangsung sukses dengan antusiasme peserta yang tinggi dari awal hingga akhir acara. Suasana hangat dalam kebersamaan mewarnai setiap sesi pelatihan. Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol kebersamaan dan komitmen untuk terus berkarya.(*)