GEMARNEWS.COM, SURABAYA – Dakwah di bidang kesehatan merupakan salah satu pilar penting perjuangan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sejak masa awal berdirinya. Komitmen ini lahir dari kepedulian terhadap rakyat kecil yang tidak memperoleh akses memadai terhadap layanan kesehatan.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, menegaskan bahwa perhatian Muhammadiyah terhadap bidang kesehatan telah dimulai sejak Kiai Haji Ahmad Dahlan merintis Persyarikatan. Sejak awal, kesehatan menjadi bagian dari dakwah kemanusiaan yang berlandaskan nilai Islam.
“Kalau kita merefleksikan sejarah perjuangan Muhammadiyah, pada masa itu bangsa kita sedang dijajah. Kesempatan rakyat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sangat kecil, karena layanan kesehatan lebih banyak diberikan bagi mereka yang memiliki strata tertentu,” ujar Noordjannah.
Menurutnya, Muhammadiyah hadir untuk memberikan manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial. Prinsip ini, lanjutnya, merupakan implementasi dari amanat Q.S. Ali-Imran ayat 104, yang menjadi pedoman bagi umat terbaik untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
“Muhammadiyah adalah satu-satunya organisasi Islam yang pertama kali mendirikan layanan kesehatan di Indonesia. Dari situ lahir Rumah Sakit PKO Muhammadiyah Yogyakarta, rumah sakit Islam pertama di Indonesia yang didirikan oleh ormas besar kita,” terangnya.
Komitmen dakwah di bidang kesehatan terus berkembang seiring dengan dinamika zaman. Saat ini, di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) telah berdiri sekitar 20 Fakultas Kedokteran, sebagai bukti nyata penerjemahan cita-cita KH Ahmad Dahlan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Melalui Konsolidasi Nasional Majelis Kesehatan PP ‘Aisyiyah ini Noordjannah berharap kegiatan ini menjadi momentum reflektif untuk memperkuat strategi dakwah kesehatan ke depan.
“Kepemimpinan perlu kita refleksikan. Jangan sampai kita terjebak dalam zona aman dan nyaman dalam menjalankan kepemimpinan. Dakwah kesehatan membutuhkan inovasi, keberanian, dan komitmen keberpihakan kepada umat,” pungkasnya. (red)
