GEMARNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi dan pemerhati kebijakan publik, Arief Martha Rahadyan, B.Sc., M.Sc., mendorong pemerintah untuk memperkuat pengawasan mutu dan tata kelola distribusi makanan dalam program makan gratis nasional, menyusul insiden keracunan massal yang dialami ratusan siswa di Yogyakarta.
Arief menilai bahwa program ini merupakan langkah strategis pemerintah pusat untuk meningkatkan gizi anak bangsa, namun implementasinya harus diikuti sistem kendali mutu yang ketat agar tujuan baik tersebut tidak menimbulkan dampak yang merugikan.
Menurutnya, kasus di Yogyakarta harus menjadi pelajaran penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyedia jasa makanan di berbagai daerah. Ia mendorong agar pemerintah pusat bersama dinas terkait memperkuat sistem audit mutu dan pelatihan petugas lapangan, agar kejadian serupa tidak terulang.
Arief juga menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan penggunaan teknologi digital monitoring dalam rantai pasokan program makan gratis, seperti pelaporan berbasis aplikasi dan pelacakan bahan pangan secara real-time, untuk menjamin akuntabilitas dan keamanan anak-anak penerima manfaat.
Arief menyerukan agar semua pihak bersama-sama menjaga keberlanjutan dan kualitas program makan gratis ini sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa., pungkasnya.
