GEMARNEWS.COM | JAKARTA - Eks Kapolri Jenderal (Purn.) Tan Sri Da’i Bachtiar menekankan pentingnya edukasi guna mencegah munculnya kembali anak yang menjadi pelaku ledakan.
“Konkretnya adalah edukasi yang dimulai dari rumah. Kemudian, lingkungan, bisa lingkungan masyarakat, bisa lingkungan sekolah, dan lingkungan pergaulan juga,” Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar, Rabu (12/11/2025).
Ia menilai, peristiwa ledakan yang dilakukan oleh jaringan terorisme lebih mudah dideteksi karena polisi bisa membongkar jaringan serta tujuan perbuatan mereka.
Namun, apabila ledakan itu dilakukan oleh seorang anak, maka akan lebih sulit dideteksi karena tidak bisa ditelusuri oleh kepolisian.
“Kalau ini tidak ada tujuan, tidak ada apa-apa, hanya suatu keinginan dari seorang yang mungkin karena kurang bimbingan, dan akhirnya melahirkan suatu bencana, itu justru lebih bahaya dari sisi pencegahan,” ucap Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar.
Ia menilai, peristiwa seorang siswa yang meledakkan bom rakitan di SMAN 72 Jakarta Utara beberapa waktu lalu harus menjadi pelajaran agar pencegahan dimulai dari lingkungan sekitar.
“Peran dari kita semua sebagai warga masyarakat harus kembali diaktifkan untuk dapat paling tidak mendeteksi kemungkinan bahwa apa yang dilakukan oleh anak-anak kita, terutama di sekeliling kita sendiri, kita sudah harus mewaspadai,” ujar Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar.
Ia sebagai bagian dari LCKI pun siap bersinergi dari aparat penegak hukum dalam hal pencegahan.
“Tidak cukup hanya ikut menjaga secara fisik, tetapi juga edukasi atau pendidikan bagi warga masyarakat sendiri untuk bagaimana kita juga mampu berperan, itu juga diaktifkan,” kata Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar.