Kedatangan kedua pesawat tersebut membawa misi sangat penting dalam mendukung percepatan pemulihan sistem kelistrikan dan bantuan kemanusiaan pascabanjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Aceh.
Pesawat Hercules tersebut mengangkut Alat Peralatan Kerja (Alkap) PLN Aceh, yang merupakan komponen penting untuk penanganan 5 Tower SUTT 150 kV yang roboh akibat banjir bandang dan angin kencang di Kabupaten Bireuen.
Selain itu, tercatat 8 tower lain mengalami kerusakan berat, serta tiga tower mengalami kerusakan struktur, sehingga berdampak signifikan terhadap pasokan listrik di berbagai daerah di Provinsi Aceh.
Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemulihan, kedua pesawat Hercules juga membawa berbagai bantuan logistik, antara lain Naraga, Eprokal, Food Family, Genset, Starlink, LCR, tenda, kompresor, serta perlengkapan pendukung lainnya. Seluruh bantuan tersebut akan disalurkan ke berbagai daerah yang terdampak banjir bandang di Provinsi Aceh.
Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda, Kolonel Nav Sudaryanto, S.M, menyampaikan bahwa pendistribusian bantuan akan dilakukan menggunakan helikopter, terutama untuk wilayah yang tidak dapat dijangkau melalui jalur darat.
“TNI Angkatan Udara melalui Lanud Sultan Iskandar Muda berkomitmen mendukung penuh upaya pemerintah dalam penanganan bencana dan pemulihan infrastruktur vital, termasuk memastikan kelancaran mobilisasi logistik udara untuk mempercepat proses penanganan di lapangan,” tegasnya.
Kehadiran pesawat Hercules TNI AU ini menjadi bagian penting dari upaya terpadu dalam membantu masyarakat Aceh yang terdampak bencana, sekaligus memastikan pemulihan jaringan listrik berjalan lebih cepat dan tepat sasaran.
