GEMARNEWS.COM, BANJARMASIN – Inovasi sosial tanpa
sinergi kebajikan tak akan bermakna, dibutuhkan sistem terintegrasi dan
berkelanjutan. Kampung Berkemajuan sebagai program unggulan yang telah
diamanahkan sejak dua tahun lalu menjadi spirit bahwa pada Rakernas Lazismu
2026 mengusung tema: Penguatan Inovasi Sosial yang Terintegrasi, Berdampak dan
Berkelanjutan.
Grand Opening Rakernas Lazismu
berlangsung di Lapangan Murjani, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada Jum’at
malam, (07 November 2025). Dalam sambutannya, Ketua Badan Pengurus Lazismu
Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, mengatakan bahwa agenda rakernas merupakan even
tahunan Lazismu.
“Lazismu bersyukur termasuk
lembaga yang rutin membuat rencana anggaran dan belanja. Ini bukti kepatuhan
terhadap tata kelola yang diamanahkan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui
konsolidasi keuangan,” katanya. Agenda utamanya Lazismu wilayah se-Indonesia menyusun
rencana strategis (renstra) untuk mengorkestrasi program penghimpunan dan
pendayagunaan se-Indonesia dari 2026 hinga 2030.
Mujadid Rais mengatakan Lazismu
berada di suatu fase transisi dan tahun terakhir sampai 2027 menjelang muktamar
muhammdiyah. Dinamika geopolitik nasional dan global sangat memengaruhi pilihan
renstra pada tahun ini untuk penguatan
inovasi sosial yang terintegrasi.
Penguatan inovasi sosial, menurutnya
merupakan refleksi dari poin risalah islam berkemajuan (RIB) dengan penguatan
ijtihad dan tajdid, yang dalam kondisi tertentu tidak boleh vakum di tengah
perubahan sosial dan harus menyambut perubahan-perubahan itu untuk mencari
terobosan solusi dari suatu masalah.
Tema rakernas ini menjadi cerminan
bagaimana melaksanakan semanagat islam rahmatan lil alamin. Maka renstra mulai
tahun depan dikuatkan dengan integrasi data dan ekosistem. “Malah menjadi tidak
relevan jika salah satu entitas berjalan sendiri tidak bisa mengukur dampak
program yang dilakukan,” pungkasnya.
Ia melaporkan Lazismu secara
nasional telah menghimpun dana ZISKA mencapai 92 persen. Totalnya mencapai Rp 582
miliar sampai September, diproyeksikan pada Desember mendekati angka Rp 668
miliar. Adapun total penyalurannya secara nasional untuk dana ZISKA sampai
September sebesar Rp 516 miliar. Diproyeksikan hingga Desember sebesar Rp 620
miliar. “Semua itu diberikan untuk masyarakat
yang membutuhkan dengan nilai manfaat seluas-luasnya agar ada dampak
berkelanjutan yang menjadi komitmen Lazismu,” paparnya.
Sementara itu, sebagai amanah
rakernas sebelumnya, Lazismu telah melaksanakan program Kampung Berkemajuan di
5 provinsi. Ada tiga wilayah yang telah menunjukkan perkembangannya yaitu di
Sragen Jawa Tengah, Tasikmalaya Jawa Barat dan Kulonprogo Daeah Istimewa
Yogyakarta.
Pada kesempatan yang sama,
Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Hilman Latief mengucapkan terima kasih kepada
Lazismu Wilayah seluruh Indonesia yang telah berkontribusi dalam melaksanakan
penghimpunan dan pendistribusiannya selama ini.
Hilman berharap para peserta drakernas
bisa membawa aspirasi dan kebijakan. “Tidak mudah bagi Lazismu sebagai lembaga
amil zakat nasional yang ditentukan Undang-undang Nomor 23 tahuan 2011 hingga
bisa berkembang sampai sekarang ini,” katanya.
Alhamdulillah Lazismu dalam
penghimpunan dan pendistribusian secara nasional mengalami peningkatan yang
signifikan. Hilman mendukung ikhtiar Lazismu mengejar target penghimpunan berikutnya
sebesar Rp 1 triliun dan muktamar muhammadiyah tinggal dua tahun lagi.
Ia mengenang saat memimpin Lazismu
bisa mengumpulkan dana sekitar Rp 30 miliar. Setelah meninggalkan Lazismu, ternyata
dana terkumpul meningkat mencapai Rp 300 miliar. Inilah yang disebut sebagai
keberlanjutan.
“Setelah saya tinggalkan, saya
ingin beri apresiasi. Tidak pernah saya merasa tidak percaya dengan pengganti
saya, dan baru tiga tahun. Sekarang sudah naik lagi hampir 500 persen, mencapai
Rp 582 miliar,” ujarnya gembira.
Menurutnya, menghimpun dana
sebesar Rp 1 triliun tidaklah mustahil bagi Lazismu. Ia pernah riset 10 tahun
lalu di UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta). Pada 2015, Ia melakukan
perhitungan berapa besaran dana yang diperoleh Lazismu. Ia menaksir di angka Rp
540 miliar. Sekarang capaian itu baru terealisasikan pada 2025.
“Artinya butuh 10 tahun baru bisa
tercapai. Saya mengapresiasi, akhirnya angka yang diprediksi itu tercapai oleh
teman-teman Lazismu Pusat,” ujarnya. Berkaca dari pengalaman ini, Hilman yakin
bahwa angka Rp 1 triliun bukanlah sesuatu yang mustahil.
Jika target itu dirumuskan, Ia
meyakini dengan sebuah konsep area bisa membangun pemberdayaan bukan hanya
tentang manusianya tapi wujud konkretnya bisa dibuktikan bagi pihak lain
melihatnya untuk berkolaborasi. Ketika konsep program yang bagus itu ada
setidaknya sampai muktamar 2027.
Hilman menginstruksikan setiap
provinsi sudah punya satu program Kampung Berkemajuan. “Konsep programnya harus
jelas ada indikatornya, lebih terlihat dan beberapa wilayah sudah melakukan,”
pungkasnya. Sejalan dengan tema kali yang luar biasa. Suatu tema yang
diharapkan Lazismu hadir di suatu tempat dan bisa hadir menjadi solusi masyarakat.
Ia menambahkan untuk memperkuat
literasi amil Lazismu dapat membaca program Asta Cita, dalam program itu ada
keterkaitan program-program Lazismu dengan Asta Cita pada butir ketiga yaitu penciptaan
lapangan kerja berkualitas dan pengembangan kewirausahaan serta butir keenam, pembangunan
dari desa untuk pemerataan ekonomi.
“Hal itu, sangat relevan dengan
visi dan misi Lazismu dan sudah bertahun-tahun integrasikan formula ide dan
aksinya ke dalam SDGs yang upaya ini menempatkan Lazismu melengkapi program-program
pemerintah,” tandasnya.
Apa kaitanya Asta Cita dengan
Lazismu, Hilman menuturkan terbuka bagi Lazismu memperkuat ekosistem dampingan
pemberdayaan masyarakat seperti di peternakan, pertanian dan perikanan. “Harus
sudah mulai dirancang, diperkuat serta diintegrasikan dengan program saat ini. Tidak
sekadar bangga tapi berdampak dan bermanfaat luas,” ujarnya.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
Kalimantan Selatan, Ridhahani Fidzi selaku tuan rumah turut mengucapkan terima
kasih kepada Lazismu Pusat yang memberikan amanah dan kesempatan kepada Lazismu
Wilayah Kalimantan Selatan untuk menyelenggarakan rakernas.
Ada rangkaian kegiatan Rakernas
yang sebelumnya dilaksanakan berupa Lazismu Expo 2025 selama satu pekan dari
awal November dan Soft Opening pada Jum’at Siang (7/10/2025). Melibatkan banyak
pelaku usaha kecil yang menjadi bagian komitmen muhammadiyah untuk pemberdayaan
dan menggerakan roda ekonomi.
Ridhahani Fidzi berharap dari
rakernas ini dapat memperkuat komitmen Lazismu untuk kepeduliannya kepada umat.
Di Kalimantan Selastan sendiri, kata dia, potensi zakatnya mencapai Rp 1,4
triliun, sementara yang tersentuh baru sekian persennya. Masing – masing
wilayah pada momen ini dapat terus memperkuat jaringan dan kualitas. Semoga
rakernas berjalan lancar.
Turut hadir dalam acara pembukaan
Grand Opnening, Fajar Riza Ulhaq Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah,
Gubernur Kalimantan Selatan, Walikota Banjarbaru, Pimpinan Wilayah Aisyiyah
Kalimantan Selatan dan para tamu undangan lainnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu
Pusat/red]