Aceh Timur – Meski banjir dahsyat yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra telah surut di sebagian wilayah, akses menuju Dusun Gelugur, Desa Keude Keumuneng, Kecamatan Idi Tunong, Kabupaten Aceh Timur, hingga kini masih terputus. Setelah air surut, kerusakan jembatan penghubung semakin terlihat parah pada Minggu (30/11/2025).
Bukan hanya tanah yang turun, namun dinding penahan pondasi di sisi jembatan telah ambruk total, menyebabkan pondasi tidak lagi memiliki struktur penahan. Akibatnya, salah satu sisi jembatan menggantung dan berada dalam kondisi sangat berbahaya untuk dilewati.
Untuk sementara, warga hanya dapat melintas menggunakan satu batang papan yang dibentangkan secara darurat. Namun kemiringan yang sangat tajam membuat pengendara roda dua tidak bisa melintas sama sekali, sehingga hanya pejalan kaki yang berani menyeberang dengan risiko tinggi.
Kerusakan jembatan ini bukan kali pertama terjadi. Pada tahun 2022, pondasi jembatan juga sempat retak dan terputus akibat banjir, diperparah oleh abrasi imbas normalisasi sungai. Saat itu, perbaikan darurat dilakukan dengan pemancangan batang kayu sebagai penopang sementara serta penimbunan tanah. Namun kerusakan tersebut kembali terulang akibat banjir besar tahun ini.
Sementara itu, Yakub, Pj. Keuchik Keude Keumuneng menyampaikan bahwa pihaknya telah turun ke lokasi dan segera melaporkan kondisi darurat tersebut kepada dinas terkait. Ia berharap penanganan cepat dilakukan mengingat jembatan ini merupakan akses utama warga Dusun Gelugur.
“Kami sangat berharap adanya penanganan segera. Kondisi jembatan sudah sangat berbahaya, terlebih roda dua tidak bisa melintas. Ini akses vital bagi warga, dan kami meminta perbaikan permanen dilakukan secepatnya,” ujarnya.
Warga setempat kini berharap pemerintah kabupaten dapat memberikan perhatian serius agar aktivitas mereka tidak terus terhambat dan risiko kecelakaan dapat diminimalisir.
Hingga berita ini ditayangkan, awak media telah berupaya menghubungi Camat Idi Tunong untuk meminta keterangan lebih lanjut, namun belum mendapatkan jawaban karena akses komunikasi di wilayah tersebut belum pulih sepenuhnya pasca banjir.

