Notification

×

Nuzulul Azmi : Indonesia Lumpuh karena Bencana Kepemimpinan

Jumat, 12 Desember 2025 | 17.33 WIB Last Updated 2025-12-12T10:33:54Z

 
GEMARNEWS.COM, JAKARTA -  Indonesia saat ini bukan sekadar goyah, melainkan lumpuh. Kelumpuhan ini bukan disebabkan oleh kurangnya sumber daya alam, anggaran, atau tenaga ahli, melainkan karena ketidakmampuan pemimpin dalam menjalankan amanah, kabinet yang lebih fokus pada citra daripada menyelamatkan rakyat, serta kementerian yang bekerja terisolasi tanpa arah yang jelas.
 
Demikian disampaikan Nuzulul Azmi, seorang mahasiswa pascasarjana UNY, dalam sebuah pernyataan yang menyoroti penanganan bencana di Sumatra, khususnya Aceh. Menurutnya, Aceh tidak hanya diuji oleh alam, tetapi juga dikhianati oleh kegagalan negara dalam menjalankan kewajibannya.
 
Bencana seharusnya menjadi peringatan keras, namun bagi para penguasa, sirine tersebut seolah hanya menjadi musik latar. Ketika Aceh kembali tenggelam oleh banjir dan longsor, drama lama kembali terulang: kementerian saling lempar tanggung jawab, pemerintah daerah tak berdaya, dan pemerintah pusat sibuk mengatur konferensi pers.
 
"Bukannya semakin siap, negara justru tampak semakin gagap. Yang kita lihat hanyalah kekacauan koordinasi, laporan-laporan yang tidak mencerminkan kenyataan, dan kebijakan yang nyaris tidak menyentuh akar persoalan," ujarnya.
 
Kerusakan hutan dibiarkan, tata ruang diselewengkan, dan lingkungan diperah untuk kepentingan jangka pendek. Akibatnya, rakyatlah yang dipaksa menanggung akibatnya.
 
Nuzulul Azmi mempertanyakan apa gunanya negara jika hanya hadir saat seremoni dan menghilang saat rakyat menjerit. Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki anggaran besar, lembaga-lembaga yang lengkap, pakar yang mumpuni, dan infrastruktur yang kuat, namun semua potensi itu menjadi sia-sia tanpa kepemimpinan yang berani, transparan, dan berpihak kepada rakyat.
 
Aceh setiap tahun menghadapi banjir, longsor, dan kerusakan infrastruktur, namun hingga saat ini tidak ada peta mitigasi yang berjalan secara nyata. Pemerintah masih bersikap reaktif, seolah nyawa rakyat hanya akan dihitung setelah semuanya luluh lantak.
 
"Jika kementerian, lembaga negara, dan pemerintah daerah terus bekerja dalam gelap, tanpa koordinasi, tanpa urgensi, dan tanpa hati, maka yang mereka lumpuhkan bukan hanya Aceh tapi mereka lumpuhkan Indonesia," tegasnya.
 
Sebagai generasi muda Aceh dan bagian dari dunia akademik, Nuzulul Azmi menyerukan penghentian politik pencitraan dan meminta pemerintah untuk mulai bekerja seperti negara yang benar. Ia menekankan bahwa mitigasi bukan sekadar aksesoris anggaran, melainkan penyelamat masa depan bangsa.
 
"Aceh tidak sedang meminta kasihan. Aceh menuntut tindakan," pungkasnya. "Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu mengangkat negeri ini dari kelumpuhannya, bukan pemimpin yang membiarkan kita terjebak semakin dalam." Pungkasnya. 

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update