Notification

×

Iklan ok

Anak Muda Aceh Harus Mengenal Sejarah

Jumat, 28 Agustus 2020 | 12.38 WIB Last Updated 2020-08-28T05:38:12Z
Dok.Foto Pengurus FOKUSGAMPI , Tamu Undangan  Bersama Nara Sumber 


Gemarnews.com , Banda Aceh - Forum Komunikasi Generasi Muda Pidie (Fokusgampi), menggelar diskusi terbuka yang membahas Ke-Pidie-an dengan mengusung tema “PIDIE YANG HARUS KALIAN KETAHUI”. Diskusi ini dimulai pada pukul 16.30 di Kantor Fokusgampi (Jln.syiah Kuala, komplek pertokoan Darul Ulum No.10) bersama Ustadz Junaidi Ahmad, S.Ag.,MH (Penulis Buku “Pidie yang tidak Kalian Ketahui”) sebagai pemantik.Kamis , 27 Agustus 2020.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Pidie Fadhlullah TM Daud.ST, politisi senior Abu Muhammad Yus, mantan Ketua KNPI Aceh M.Jamaluddin ST.MM kalangan akademisi Dr.Mufakkir Muhammad, Robby Syah Putra, Mustakim AW, tokoh masyarakat Pidie, serta keluarga besar Fokusgampi Banda Aceh. Latar belakang terselenggaranya acara ini adalah atas keresahan yang timbul di kalangan Generasi Muda Pidie akibat memudarnya minat literasi sejarah, maupun rasa ambigu atas kebenaran karakteristik Pidie yang selalu menarik untuk dibahas diruang publik. 

Dok.Foto Ketua FOKUSGAMPI Bersama Nara Sumber , Ustad Junaidi Ahmad ,S.Ag .MH

Ketua Umum Fokusgampi Banda Aceh M.Deni Fitriadi.SH dalam sambutannya mengatakan kegiatan tersebut merupakan program kerja Bidang Pendidikan dan Kebudayaan yg langsung dipandu oleh wakil ketua Ikram Irvanda,S.IP berfokus kepada pembahasan terkait isu-isu terkini dengan menggunakan perspektif pendidikan dan kebudayaan sebagai dasarnya, selain untuk terus merawat sejarah Pidie agar diketahui oleh generasi muda. “Geutanyoe ureung Pidie beuTaturi Droe dan Tatusoe Droe Teuh” sebut Deni.

Diskusi dimulai dengan pemaparan pemantik, abad 413 berawal dari kata Poli (Kepala suku) yang dibawa Oleh 4 orang sejawat, Batas awal dari kuala Ulim sampai kuala batee (luas lokasi 100 gampong/50 hari berjalan) pusat kerajaan sama indra yg bertempat  di caleu(sekarang). Kemudian berubah menjadi Pedir (asal kata Portugis yg berarti “Meminta”). Pedir memiliki beberapa kerajaan yang dikenal dengan negeri federal yang berbudaya melaut (Maritim), bertani, berdagang hingga merantau yg masih terus menjadi identitas hingga saat ini. Selanjutnya berubah lagi menjadi Pidie yg kita kenal hingga sekarang.

“Menurutnya, diskusi seperti ini harus terus dipupuk bukan sekedar nonstalgia romantisme masalalu, Namun generasi muda perlu mengetahui sejarah kejayaan Pidie yang pernah dikenal kehebatannya agar terpancar semangat untuk mengulang kembali” tutur Ustadz Junaidi Ahmad.

Apresiasi diberikan oleh Wakil Bupati Pidie kepada Ustadz Junaidi Ahmad yang telah menulis khusus buku tentang asal usul pidie dan kepada Fokusgampi Banda Aceh  yg telah melaksanakan acara sedemikian rupa. “Hari ini kita punya tanggung jawab moral terhadap kehebatan Pidie di masa lampau, dengan diskusi ini marilah kita design sejarah hari ini untuk generasi kedepan Yang lebih baik, orang pidie punya tradisi dagang yang baik dan ini Harus diteruskan” sebut Fadhlullah TM Daud.

Abu Muhammad Yus Dalam closing statementnya berkata “ada dua hal Dalam keuh(karakter) orang pidie yang sudah ada sejak lahir, yaitu: ekonomi(berdagang) dan politik (strategi) yang menjadi bekal dasar mandiri diperantauan.( Iskandar )
×
Berita Terbaru Update