Notification

×

Iklan ok

Kuala Dangkal: Ekonomi Masyarakat Nelayan Semakin Menjerit

Kamis, 19 November 2020 | 20.33 WIB Last Updated 2020-11-19T13:33:39Z


Gemarnewscom, Pidie Jaya -Nelayan di lima kuala di Pidie Jaya mengharapkan Pemerintah memikirkan serius pengerukan kuala  yang sudah sekian lama dangkal. Kuala yang dangkal membuat nelayan sulit melakukan aktivitas.

Menurut sejumlah pemilik kapal penangkap ikan (boat) ukuran besar dan kecil sudah hampir belasan tahun kuala (muara laut), mengalami kedangkalan. Akibatnya, boat dan sampan besar tidak bisa masuk ke dermaga ikan dari kuala laut tersebut.

ditengah merebaknya Virus Covid 19 di Indonesia saat ini masyarakat pesisir pantai prihatin akan pertumbuhan ekonomi yang semakin hari semakin lamban, akibat dari dampaknya Virus Corona.

Dimana Kuala Dangkal Menjadi Aral yang melintang bagi para masyarakat pesisir (nelayan) yang menggantungkan hidupnya dari hasil tangkapan mereka,  Masyarakat Nelayan Kecil tidak dapat memanfaatkan Kuala sebagai salah satu sarana lintas laut, sebagai akses utama guna mereka untuk mencari nafkah bagi sebagian warga masyarakat ditempat tersebut.

kendala para Nelayan kecil ini dari tahun ke tahun tidak pernah mengalami adanya perubahan ke arah yang lebih maju, satu diantaranya adalah kuala yang dangkal  lengkap sudah penderitaan mereka.

Para nelayan tersebut memaparkan, tidak hanya nelayan dan pemilik kapal penangkap ikan yang rugi besar akibat kuala laut yang sudah dangkal itu.

"Kapal penangkap ikan besar kecil baru bisa masuk ke dermaga pada saat pasang besar, jika terlambat keluar lagi, maka tidak bisa balik melaut, atau menunggu pasang besar lagi," ungkap Yusri Ismail.

Para nelayan setempat, juga menunjuk sejumlah kapal penangkap ikan ukuran kecil saja mendarat di pantai selanjut ditarik agak lebih jauh dari bibir pantai dalam upaya menunggu pasang laut, atau pasang purnama.

"Nelayan mulai cemas dengan kondisi kuala sudah seperti daratan pasir, sehingga nelayan kesulitan untuk melakukan aktifitas melaut ,namun kedangkalan terparah terjadi dalam tahun 2020 ini,"kata Zikrillah, SP, Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Public Transparansi (LSM PuTra)

Zikri menambahkan bahwa inilah persoalan yang dialami oleh para nelayan disini cukup komplit sekali, termasuk  kedangkalan Kuala juga sebutnya.

"Kuala (muara laut) di Pidie Jaya merupakan sebagai saluran pengaliran air sungai ke laut, yang sangat dikawatirkan apabila terjadi banjir maka akan menggenangi beberapa desa di lihat dari segi kebencanaan" katanya.

Zikri juga berharap kepada Pemerintah baik dari Kabupaten maupun  provinsi, kiranya dapat memberikan solusi, kepada nelayan kecil disini, yang selalu mengharap rejeki dari hasil tangkapan dilaut sebutnya. (nas)

×
Berita Terbaru Update