Notification

×

Iklan ok

Miris! Begini Kondisi Kehidupan Keluarga Kamaruddin di Bandar Dua

Sabtu, 10 April 2021 | 19.59 WIB Last Updated 2021-04-10T12:59:01Z

Rumah Kamaruddin di Dusun Lampoh Ranup Gampong Meuko Buloh, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya.

Gemarnews.com, Pidie Jaya - Tidak seorangpun yang ingin hidup dalam jurang kemiskinan.

Hidup dengan segala kekurangan bukanlah mimpi yang diidamkan sebagian besar orang.

Tak terkecuali Kamaruddin (50), ayah tiga anak ini yang hidup berkekurangan ini.

Keluarga yang berasal dari Dusun Lampoh Ranup Gampong Meuko Buloh, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya.

Kamarudin memiliki 3 orang anak yang masih kecil usia sekolah, yang pertama bernama Akmal masih duduk di bangku kelas 2 SMP dan yang kedua Yusrizal masih duduk di bangku kelas 3 SD dan yang satu lagi masih bayi berusia 4 bulan.

Yang usianya sudah kepala lima, sehari-hari bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarga.

"Saya bekerja dengan jalan kaki karena tidak sanggup membeli kendaraan," ujar Kamaruddin, kepada Gemarnews.com, Sabtu (10/9/2021).

Untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup dan kebutuhan sekolah, istrinya rela bekerja mencari nafkah demi kedua anaknya yang sedang sekolah, ujarnya.

Ia rela jadi buruh cuci pakaian tetangga dan orang kampungnya, namun begitu ia tetap tegar dan setia mendampingi serta melayani sang suami tercinta.

Begitu juga dengan anaknya yang duduk di bangku SMP itu setiap pulang sekolah ia selalu mencari nafkah untuk membantu kedua orang tuanya,sang anak mau jadi buruh cuci kenderaan di doorsmer, membuat cincin sumur di tempat orang, apapun pekerjaan akan dia lakukan demi mendapatkan uang jajan sehari-hari.

Miris....Kondisi yang sangat memprihatinkan dan menyedihkan melihat kondisi rumah mereka yang terbuat dari tirai bambu dan kayu, ketika musim hujan percikan air masuk ke dalam rumah dan membasahi dinding-dindingnya.

Kamaruddin dan Keluarga sangat mengharapkan bantuan dan uluran tangan dari pemerintah untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak.

Kalau Bapak dan ibu ingin survey langsung saya sangat bahagia sekali, katanya, supaya bisa melihat sendiri kondisinya. Sampai saat ini ia belum mendapatkan bantuan dari pemerintah Pidie Jaya. (nas)
×
Berita Terbaru Update