Notification

×

Iklan ok

Desa Bukit Mulie Wacanakan Potensi Wisata Alam

Senin, 31 Mei 2021 | 00.19 WIB Last Updated 2021-05-30T17:20:52Z

Gemarnews.com, Bener Meriah - Warga Bukit Mulie akan mengelola potensi wisata air terjun Cempege dalam wilayah kampung tersebut.

Kita sangat mendukung wacana masyarakat Bukit Mulie dalam pengelolaan tempat wisata air terjun ini, ujar Camat Timang Gajah, Budi Nugroho, Minggu (30/5/2021).

Dulu Bukit Mulie dikenal dengan nama "Balokan" sekarang Bukit Mulie, jelasnya.

Disampaikannya, diperlukan persamaan persepsi dan koordinasi yang baik antara Pemerintahan Kampung dengan Lembaga Pengelola Hutan Kampung (LPHK) Bukit Mulie untuk percepatan pengelolaan hutan kampung yang diusulkan ke Kementerian LH dan Kehutanan.

“Pendampingan LPHK Bukit Mulie melalui WALHI merupakan langkah strategis yang harus kita dukung secara bersama-sama,” tegasnya.

Lebih jauh disampaikan, sinergisitas diperlukan antara aparatur Kampung Bukit Mulie/Balokan dengan Lembaga Pengelola Hutan Kampung (LPHK) yang mayoritas adalah pemuda-pemudi dalam rangka melaksanakan konsep perhutanan sosial berbasis ekologi dan pengelolaan kawasan hutan lestari.

“Konsep Desa Wisata berbasis Perkebunan Kopi, Ekologi dan Ecopark harus betul betul mempunyai konsep atau blueprint yang terencana dan terukur baik jangka pendek, menengah maupun panjang,” pungkas Camat Budi.

Sementara, pegiat wisata, Khalisuddin menyatakan konsep pengembangan wisata tidak sulit dan rumit, cuma bagaimana cara bikin senang wisatawan yang datang.

Tentunya harus dipromosikan lebih dulu dengan diawali sedikit penataan.

“Bagi kami orang yang datang, kampung ini sudah menjadi destinasi wisata dengan beribu potensi, mulai dari kopi, view Burni Telong, Bur Cempege, hutan, air terjun, akses serta keramahan warga.

Tinggal bagaimana kita mempromosikannya terutama dengan media sosial, anak-anak muda digaris terdepan sebagai duta wisatanya,” ujar pimpinan Gayo Adventure yang mengelola arung jeram Lukup Badak Takengon ini.

Terkait penataan, dia berharap agar dihindari sentuhan yang tidak natural dan tidak merusak lingkungan.

“Hingga bahan bangunan seng, beton, plastik dan cat warna warni serta lingkungan bersih sampah,” harapnya.

Selanjutnya, pemerhati lingkungan, Surahman yang juga diminta menyampaikan arahannya berharap agar warga mensyukuri serpihan syurga yang ada di Bukit Mulie.

“Syukuri serpihan syurga ini dengan mengelolanya dengan kekompakan menjadi sumber rezeki tanpa merusaknya,” pinta Surahman.(*)

×
Berita Terbaru Update