Notification

×

Iklan ok

Dosen USK Banda Aceh Bantu Pengrajin Kukut

Rabu, 10 November 2021 | 15.26 WIB Last Updated 2021-11-10T08:28:26Z
Dok.Foto, Dosen USK bersama dengan masyarakat (Joel for Gemarnews)

GEMARNEWS.COM, BANDA ACEH - Dalam rangka berdayakan ekonomi dhuafa, dosen dari Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh dibawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat menyalurkan zakat produktif Rumah Amal Masjid Jamik USK tahun 2021 kepada kelompok masyarakat pengrajin kukut (red: kerupuk kulit) di Gampong Limpok, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (10/11/2021).

Adapun jenis bantuan yang disalurkan kepada antara lain, mesin pengering kulit, mesin pembersih kulit dan mesin penyayat kulit. Bantuan tersebut diterima oleh Ketua Kelompok, Nasruddin yang beranggotakan M Jafar, Aidul Fitri, Helmi Taleb, Muksalmina, M. Iklas  dan Mahdi. Selain mesin, dosen USK itu juga membantu alat-alat produksi seperti  dandang perebus berbahan stainlis still, kuali penggorengan dan dapur. 

Sedangkan untuk mendukung produksi, kelompok pengrajin kerupuk juga diberikan bantuan berupa minyak goreng, kulit sapi dan bumbu penyedap rasa. 

Dosen Jurusan Fisika FKIP USK, Drs. Ahmad Farhan, M.Si mengatakan, tujuan utama pemberian bantuan tersebut ialah untuk memperbarui mekanisasi sistem produksi dari metode tradisional ke metode mesin dan higenis produksi. 

"Mekanisasi ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan kualitas kerepuk kukut. Selain itu, produk yang dihasilkan dan dipasarkan menjadi lebih higenis," ujar Drs Ahmad Farhan, M.Si.

Kegiatan tersebut turut diikuti Dosen Jurusan Teknik, Dr. Akhyar, MP, M. Eng,  Drs. Ahmad Farhan, M.Si dan Drs Abdul Hamid, serta Dosen Fakultas Kedokteran, dr. Hijra Novia Suardi SP.FK, kegiatan ini berlangsung sejak Agustus hingga November 2021.  

Kata Ahmad Farhan, pada pelaksanaan kegiatan tersebut yang meliputi desain dan konstruksi mesin dilakukan oleh Ahyar serta dirinya. Sementara untuk pengarahan produksi makanan sehat dan higenis dilakukan oleh Hijra Novia Suardi, penyerahan mesin peralatan, bahan produksi dilakukan oleh Drs Abdul Hamid. 

Ia menjelaskan, bahwa kegiatan berikutnya berupa monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil evaluasi akan memperlihatkan mesin dan peralatan apakah sudah sesuai dengan peruntukan usaha. 

Pada kegiatan tersebut, pihaknya mendapati kendala ditingkat pemasaran. Selain terjadi kenaikan bahan baku pada bulan Oktober lalu, permintaan pasar juga menurun drastis akibat lesunya ekonomi masyarakat sehingga hasil produksi hanya mampu diserap sebesar 30 persen dari hasil produksi. 

"Akibat lesunya daya beli, aktifitas produksi dikurangi hingga gejolak pasar stabil kembali," tutup Ahmad Farhan terkait pemberdayaan masyarakat pengrajin kukut. (Rls/Joel)

Editor : Teuku Rahmat
×
Berita Terbaru Update