Notification

×

Iklan ok

DKP Aceh Perkuat Pengelolaan Perikanan Perairan Umum Daratan

Rabu, 08 Desember 2021 | 18.01 WIB Last Updated 2021-12-08T11:01:22Z

Gemarnews.com, Aceh Tengah - Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh melaksanakan rapat koodinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan, perikanan perairan umum daratan Provinsi Aceh di Takengon, Aceh Tengah yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas, Aliman, SPi, M.Si, Rabu (8/12/21). 


Aliman, SPi, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa Aceh dianugerahi dengan berbagai potensi sumber daya yang melimpah diantaranya adalah perairan laut dan perairan umum darat. Potensi Aceh yang dikelilingi oleh 3 lautan besar yaitu Samudera Hindia, Selat Malaka dan Perairan Andaman, memiliki garis pantai Aceh mencapai 2.666,27 Km dan luas perairan laut mencapai 295.370 km2.


“Dari luas laut tersebut diatas, kita memiliki : potensi  lestari perikanan tangkap (MSY) 272.707 Ton, dimana produksi perikanan tangkap tahun 2020 sebesar 229.174 ton (84%), potensi budidaya air tawar 4.684 Ha, budidaya air payau 61.069 Ha, budidaya  laut  7.7 Ha. Jumlah produksi saat ini 107.309 ton dan berbagai jenis spesies ikan dan rumput laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi”, terang Aliman.


Lebih lanjut, Aliman mengatakan jumlah nelayan yang ada di Aceh adalah sebanyak 70.771 orang, dengan armada sebanyak 16.729 unit, yang terdiri dari perahu tanpa motor berjumlah 2.619 unit (15,6 %) , motor tempel berjumlah 4.989 Unit (29,8 %) dan Kapal Motor 9.121 unit (54,6 %). Selanjutnya Aceh memiliki 31 pelabuhan perikanan yang terdaftar dalam Rencana Induk Pelabuhan Perikanan Nasional (RIPPN), yang terdiri dari : 1 Unit PPS, 1 Unit PPN, 1 Unit PPP, 28 Unit PPI, dimana 21 unit diantaranya sudah dikelola oleh  Provinsi Aceh secara langsung. 
Lanjut Aliman, selain itu Aceh juga memiliki potensi sumberdaya perairan umum daratan (PUD) yang terdiri dari Sungai, Danau, Waduk , Rawa dan Genangan Air Lainnya  seluas 63.079 Ha yang tersebar di 23 Kab/Kota. 


Potensi sumber daya ikan PUD ini juga tidak kalah pentingnya dimana terdapat ikan endemik dan memiliki nilai ekonomis penting seperti ikan depik, kerling, luloh, udang galah dan lainnya, yang merupakan sumber pangan dan gizi masayarakat di sekitarnya.


Dengan potensi sumberdaya yang telah disebutkan diatas, Pemerintah Aceh  terus mendorong pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumberdaya kelautan, perikanan dan PUD agar dapat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah serta penurunan angka kemiskinan, dimana sektor ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.


“Pemerintah Aceh terus berbenah agar investasi disektor kelautan dan perikanan ini dapat menjadi salah satu tujuan investasi terbaik di Aceh, baik dibidang perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan maupun pemasaran hasil perikanan”, ucap Aliman.


Kedepan produk Kelautan dan Perikanan Aceh harus dapat diolah dan dipasarkan langsung dari Aceh. Dengan demikian Aceh akan memperoleh nilai tambah yang dapat dinikmati oleh para nelayan, pembudidaya ikan dan pelaku usaha perikanan lainnya yang ada di Aceh.


Afrizal, ST, MT Kepala Seksi Sumber Daya Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh mengatakan dalam acara tersebut dihadiri oleh Professor. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S guna membagikan ilmu dan pengalaman serta mendiskusikan tentang pentingnya membangun design pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan, perikanan dan PUD terpadu yang berkelanjutan baik ditingkat  provinsi maupun kab/kota.


Afrizal berharap adanya informasi dan update kebijakan baru dari kementerian kelautan dan perikanan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan dilevel pemerintah Daerah.


“Yang tidak kalah pentingnya, melalui forum ini kita juga berharap dapat mendorong pentingnya memberikan perhatian pada pengelolaan perairan umun daratan sebagai bagian dari sumber ekonomi dan ketahanan pangan didataran tinggi Aceh, serta memperkuat kelembagaan pengelolaan PUD, sama hal nya mengelola perairan laut”, ucap Afrizal. 


Saat ini perlu didorong peran serta masyarakat di sekitar danau laut tawar dan memperkuat kelembagaannya seperti halnya panglima laot diwilayah pesisir. Dimana mereka menjadi bagian utama dan berperan serta dalam mengelola dan pemamfaatan sumberdaya sehingga merpercepat pembangunan kelautan dan perikanan Aceh. 


Peserta yang hadir dalam acara tersebut terdiri dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota, Bupati Aceh Tengah, semua muspika Aceh Tengah dan beberapa instansi terkait Provinsi Aceh, terang Afrizal. []


Wartawan : Bahagia

×
Berita Terbaru Update