Notification

×

Iklan ok

Diduga Pangkas Gaji Anggota Tuha Pheut Pante Rakyat, Aswadi: Sebagai Administrasi

Kamis, 13 Januari 2022 | 19.43 WIB Last Updated 2022-01-13T12:44:19Z
Dok.Foto: Ilustrasi pemotongan uang (Net)

GEMARNEWS.COM, BLANGPIDIE - Ketua Tuha Pheut Desa Pante Rakyat, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh dituding memotong gaji anggota hingga mencapai ratusan ribu rupiah.

Pemotongan sejumlah gaji tersebut diduga telah berlangsung sejak bulan November hingga Desember 2021 lalu. Atas pemotongan gaji yang dinilai tidak wajar itu, anggota Tuha Pheut Pante Rakyat geram.

"Pemotongan tersebut tanpa sepengetahuan anggota. Pemotongan juga bervariasi, antara Rp 50 hingga Rp 150 ribu rupiah," kata M. Yakir salah satu anggota Tuha Pheut Pante Rakyat, Kamis (13/1/2022).

Menurut Yakir, pemotongan tersebut tidak ada kejelasan atau dasar hukum yang kuat. Ia menuturkan, gaji yang diterima oleh anggota tuha pheut tergolong rendah, namun tetap juga ada pemotongan.

"Hingga sekarang, para anggota tidak mengetahui bagaimana mekanisme pemotongan tersebut. Gaji kami padahal satu bulan cuma Rp 250 ribu," ujar Yakir.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Tuha Pheut Desa Pante Rakyat, Aswadi membantah dan menyebutkan hal itu keliru. Karena uang yang dimaksud oleh anggotanya itu digunakan sebagai kelepngkapan administrasi surat undangan dan lain sebagainya.

"Sebagai ketua, administrasi tidak mungkin saya gunakan uang pribadi saya. Pemotongan uang Rp 50 ribu tersebut sudah disetujui oleh anggota, bahkan waktu itu tidak ada yang mengatakan tidak setuju," katanya.

Menurutnya, pemotongan gaji tersebut bukanlah seperti yang diinformasikan oleh anggotanya senilai Rp 150 ribu, namun hanya Rp 50 dari gaji.

"Itu tidak benar, mungkin ini tensi politik sudah tinggi jadi segala macam saya disorot," ungkap Aswadi.

Lanjut Aswadi, ia mengakui pernah meminta bantu sama anggotanya saat sedang membutuhkan uang karena terjepit. Kejadian tersebut terjadi saat ia baru diangkat menjadi Ketua Tuha Pheut Desa Pante Rakyat.

"Jadi terjepit, jabatan saya baru berjalan 1 bulan setengah. Karena baru pengangkatan saya tidak ada uang, sedangkan administrasi kita keluarkan. Saat itu tidak pernah saya minta uang kepada mereka," jelasnya.

Oleh sebab itu, sambung Aswadi, setelah gaji tuha pheut keluar, maka ia berinisiatif meminta pertimbangan para anggotanya itu. Bahkan, ia kata Aswadi, hal tersebut sesuai dengan kesepakatan bersama.

"Saat saya meminta pertimbagan, mereka langsung setuju gajinya dipotong Rp 50 ribu dan tidak masalah. Tapi anehnya Rp 150 ribu yang dimaksud itu darimana," 

Sementara itu, Pj. Kepala Desa (Kades/keuchik) Pante Rakyat, Abu Bakar Idris mengatakan dirinya tidak mengetahui adanya pemotongan sejumlah gaji tuha pheut yang dilakukan oleh oknum Ketua Tuha Pheut.

"Jika saya tau, maka akan saya tegur untuk dikembalikan," pungkas Pj Keuchik Desa Pante Rakyat terkait pemotongan gaji anggota tuha pheut. (RED)
×
Berita Terbaru Update