Notification

×

Iklan ok

Terkait Tudingan Keluarkan Penyataan Keliru dan Menyesatkan, Ini Jawaban Nasrul Zaman

Selasa, 29 November 2022 | 13.54 WIB Last Updated 2022-11-29T07:13:18Z

Gemarnews.com, Banda Aceh - 
Terkait dengan tudingan yang dilontarkan oleh Angkatan Muda Kota Gemilang (AMKG) yang mengatakan bahwa saudara Dr. Nasrul Zaman M.Kes di satu media online yang tayang pada 28 November 2022 yang mana sudah memberikan pernyataan yang salah dan terkesan menyesatkan akhirnya mendapatkan jawaban dari yang bersangkutan.


Ketika dikonfirmasi oleh pihak Gemarnews.com menganai pemberitaan tersebut, Nasrul Zaman hanya mengatakan bahwa argumentasi apapun boleh disusun dengan indah bahkan menyamakan dengan daerah lainnya boleh saja. tetapi defisit itu merupakan bentuk ketidak mampuan mengelola dan merancang anggaran dengan baik.

"Kita bisa terima jika defisit terjadi pada 2020 saja karena covid-19 merebak pada Maret 2020 ketika APBK 2020 telah ditetapkan. Namun jika defisit masih berlangsung hingga APBK 2021 berlanjut pada APBK 2022 maka selain ketidak mampuan maka itu dapat disebut keculasan." ucap Dr. Nasrul Zaman pasa Selasa (29/11/2022).

Ia menjelaskan, Panduan penyusunan APBK 2021 dan 2022 telah sangat lengkap dibuat oleh kementerian keuangan dan kementerian dalam negeri yang menampung dinamika anggaran dampak covid-19. Misalnya kalau kepala daerah cerdas dan jujur maka alokasi APBK sejak 2021 mengurangi jenis kegiatan proyek namun memenuhi semua pembayaran urusan wajib.

"Celakanya para kepala daerah justru mengorbankan honor tenaga kontrak dan tunjangan ASN guna memenuhi pembayaran proyek kontraktor. Pada konteks inilah saya menyebutnya pemimpin yang melakukan hal tersebut termasuk zalim karena tidak mendahulukan hak-hak orang kecil seperti tenaga kontrak/honorer." jelasnya.

Oleh karena itu jika ada individu yang mencoba membela kesalahan pemimpin yang menurut saya sengaja mendesain APBK menjadi defisit maka perlu belajar tentang etika dan moral menjadi seorang pemimpin. Demikian pungkas yang diucapkan oleh Akademisi USK tersenut yang juga seorang Pengamat Kebijakan Publik di Provinsi Aceh. [Cut Ricky]
×
Berita Terbaru Update