Notification

×

Iklan ok

Kurang Maksimalnya Transportasi Publik dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Masyarakat Di Kota Medan

Jumat, 12 Mei 2023 | 15.55 WIB Last Updated 2023-05-12T09:10:41Z

Oleh : Rhoudatul Amanda

Mahasiswi Fakultas Sosial dan Ilmu Pemerintahan UIN Ar-Raniry


GEMARNEWS.COM, OPINI - Seperti yang kita ketahui bersama, Medan merupakan salah satu kota yang bergelar Capital Region dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Medan sendiri meliputi pelayanan pemerintahan, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, dll. Dalam perkembangan kota Medan, angkutan umum memegang peranan yang sangat penting dan strategis. 


Oleh karena itu, dalam hal ini diperlukan suatu kebijakan yang tepat dibarengi dengan manajemen kebijakan transportasi yang lunak. Sehingga masyarakat Kota Medan dapat merasakan dampaknya. Berbagai kebijakan telah diterapkan untuk meminimalkan permasalahan dalam transportasi darat, namun setiap kebijakan pasti akan bermasalah jika manajemen strategi tidak diterapkan secara optimal. 


Selain itu, pembangunan infrastruktur berbasis kota mandiri juga harus dilakukan untuk mendukung berbagai fungsi sosial. Politik adalah proses politik dan rasional untuk memecahkan masalah publik. Perumusan kebijakan publik juga melibatkan persoalan yang kompleks. Setiap kebijakan menyangkut penyusunan agenda pemerintah, perumusan dan legitimasi kebijakan, implementasi kebijakan, tindakan politik, efektivitas dan dampak kebijakan, evaluasi implementasi, dan dampak kebijakan. 

Setiap kali pemerintah merumuskan suatu kebijakan, setiap kebijakan harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan kepada masyarakat dan menerima segala aspirasi yang dikemukakan oleh masyarakat selama kebijakan itu dilaksanakan. Dalam hal ini peran transportasi darat sangat penting dan menjadi peran kunci untuk menjamin kebijakan pengelolaan transportasi darat dan pertumbuhan ekonomi kotamadya untuk mencapai pembangunan yang maksimal di Kota Medan. 


Efektivitas dan efisiensi kebijakan pengelolaan transportasi darat kota Medan sangat tergantung pada bagaimana kota Medan menangani pengelolaan transportasi darat baik dari sisi supply maupun demand. Dengan berbagai kebijakan yang tepat meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan diharapkan kondisi lalu lintas darat Kota Medan dapat mencapai tujuan yang tepat. .


Seperti yang kita ketahui bersama, kota Medan merupakan pusat ekonomi dan perdagangan provinsi Sumatera Utara, dimana kota Medan telah menjadi sebuah negara yang hidup yang mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam bidang ekonomi. Oleh karena itu pertumbuhan penduduk akan terus meningkat setiap tahunnya, dan kondisi ini nantinya akan mempengaruhi sistem transportasi darat, seperti B. 


Angkutan perkotaan, angkutan bus umum dan baik kereta api tradisional maupun kereta api. Oleh karena itu, dalam hal ini berbagai kebijakan Pemerintah Kota Medan dalam pengaturan lalu lintas darat harus ditonjolkan secara masif. Apalagi saat kendaraan semakin banyak, kemacetan terjadi di tempat-tempat tertentu seperti Jln. Gatot Subroto, Jln Medan Banda Aceh, Jln Simpang Pos dan juga Jln Singamaraja dan masih banyak jalan lainnya yang merupakan kawasan padat. 


Pada prinsipnya, semua permasalahan tersebut dapat diselesaikan jika masyarakat Medan mau berupaya semaksimal mungkin dalam pengelolaan angkutan umum agar segera diperbaiki dan tidak menimbulkan permasalahan yang lebih lanjut. Selain itu, pengelolaan transportasi darat di Kota Medan merupakan bagian dari ciri peradaban modern yang selalu maju dan berkembang. 


Oleh karena itu, dalam hal ini diperlukan perbaikan pengelolaan yang tegas dan strategis dari segi lingkungan, dimana pengelolaan didasarkan pada partisipasi masyarakat dan terintegrasi dalam perencanaan kota atau wilayah. Jika kita lihat sekarang, pelayanan transportasi darat dan infrastruktur kota Medan seperti kereta api, mini metro, bus dan angkutan kota harus didukung dengan manajemen yang efektif dan efisien, yang nantinya akan mendukung keberhasilan dan kelancaran pembangunan kota. sektor. Mulai dari transportasi di Kota Medan hingga penunjang kegiatan perekonomian kotamadya dan daerah.


Selain itu, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan bagi penduduk yang berpindah dan sumber daya lainnya yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dengan demikian, kemajuan perkembangan industri transportasi juga dapat membuka peluang kegiatan usaha di Kota Medan dan sekitarnya yang pengelolaannya diharapkan mampu membawa Kota Medan menuju transportasi darat yang modern. , Sehingga keragaman tersebut dapat dikurangi hambatannya. 


Belakangan D.H. mempromosikan pembangunan di segala aspek kehidupan, baik itu bisnis, industri atau sektor lain yang merata di kota Medan. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan akan transportasi di masyarakat juga meningkat. Berbagai transportasi darat di kota Medan seperti becak motor, taksi, mobil umum dan bus wanita. Kebijakan Pemerintah Kota Medan untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut menerbitkan kebijakan dengan konsep Transportasi Berkelanjutan (Sustainable Transport). 


Kemacetan yang biasa terjadi di kota Medan mungkin disebabkan oleh urbanisasi yang relatif besar, karena orang lain beranggapan bahwa kesempatan kerja di kota jauh lebih besar daripada di desa. Oleh karena itu, jumlah penduduk di Kota Medan meningkat secara signifikan setiap tahunnya. Namun, hal tersebut belum termasuk manajemen pelayanan publik yang baik. Selain permasalahan tersebut, permasalahan yang berkembang adalah semakin banyaknya masyarakat yang tinggal di perkotaan yang diimbangi dengan bertambahnya kendaraan yang ada. 


Hal ini menimbulkan masalah baru seperti kemacetan lalu lintas, polusi udara dan masalah lainnya. Oleh karena itu, dalam menghadapi permasalahan tersebut dalam hal ini diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki sistem yang ada dan menciptakan tatanan kota yang ramah. Maka konsep transportasi berkelanjutan merupakan solusi yang paling tepat untuk permasalahan ini. 


Menurut Dinas Perhubungan Kota Medan, sampai dengan tahun 2009 jumlah kendaraan angkutan umum (Angum) yang beroperasi kurang lebih 7.583 unit, jumlah kendaraan taksi yang beroperasi 1.187 unit, dan jumlah gerobak pejalan kaki bermotor kurang lebih 18.800 unit. . Antara tahun 2009 dan 2013, jumlah kendaraan yang digunakan angkutan umum lokal meningkat secara signifikan. Dengan munculnya konsep transportasi berkelanjutan, perkembangan angkutan umum perkotaan memasuki era baru. 


Transportasi berkelanjutan didefinisikan sebagai sistem transportasi yang konsumsi bahan bakar, emisi kendaraan, tingkat keselamatan, kemacetan, dan ketersediaan sosial dan ekonomi tidak memiliki efek negatif yang tidak dapat diramalkan oleh generasi mendatang (Richardson, 2000), sesuai dengan pembangunan ekonomi. yang pada hakekatnya memerlukan pelayanan transportasi yang memadai dan memadai. Jika tidak ada lalu lintas yang tidak mendukung pembangunan ekonomi, maka tidak bisa berjalan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan tata kelola yang dapat menjawab berbagai persoalan tersebut.  


Konsep pembangunan transportasi darat berkaitan dengan pembangunan kota Medan yang berkelanjutan yaitu penggunaan sistem transportasi darat yang menyeluruh (makro), sedangkan pengembangan sarana transportasi tersebut harus memperhatikan volume lalu lintas. Jika kita melihat kondisi transportasi darat di Kota Medan saat ini mengalami perkembangan yang pesat karena mobilitas masyarakat yang semakin hari semakin semarak. 


Karena seperti yang kita tahu, kota Medan merupakan pusat penduduk, pusat pemerintahan, pusat bisnis dan pusat niaga, pendidikan dan industri. Berdasarkan kepentingan yang berbeda tersebut, diperlukan suatu kebijakan pengelolaan transportasi darat untuk mendukung berbagai fungsi masyarakat kota Medan. 


Pendekatan ini mengacu pada kemampuan moda transportasi darat untuk mengangkut sebanyak mungkin penumpang yang tinggal di pinggiran dan di tengah. Di kelas Indonesia sebagai negara berkembang di Asia, kebijakan populis penyediaan transportasi darat dipandang lebih populer dibandingkan transportasi darat yang mengutamakan kenyamanan dan tingkat keamanan yang tinggi. Karena jumlah penduduk kota metropolis yang terus bertambah dan terbatasnya sarana transportasi darat justru menimbulkan konflik sosial dengan segala macam akibatnya di masa depan. 


Menggarisbawahi bahwa pembangunan dipandang baik dan berkualitas tidak hanya tentang peningkatan kualitas bangunan, tetapi juga tentang perlunya aspek hukum atap terkait dengan transportasi itu sendiri. Peraturan baru dan perubahan peraturan lama melalui adanya peraturan baru, tetapi juga harus dapat memberikan kepastian hukum kepada semua pihak yang terlibat dalam sistem transportasi darat, khususnya para penggunanya. Layanan transportasi. Dengan bantuan kebijakan pembangunan transportasi yang berkelanjutan, Kota Medan pada akhirnya akan menjadi kota mandiri. 


Kota Medan merupakan pusat pemerintahan dan perdagangan dimana kegiatan tersebut secara tidak langsung menarik minat penduduk dari luar kota Medan, seperti daerah pinggiran Binjai dan Deli Serdang. Dengan peningkatan sebesar 86,29% (dominan) pada sepeda motor, 7,19% pada mobil, 4,50% pada mobil van dan 1,30% pada bus. Perlu ada kebijakan yang efektif untuk mengatasi masalah ini dan manajemen lalu lintas yang baik, misalnya dengan menyediakan angkutan umum. 


Di kota Medan sendiri angkutan umum atau angkutan umum mengalami peningkatan setiap tahunnya karena permintaan jasa transportasi yang terus meningkat. Perkembangan angkutan umum perkotaan memasuki era baru dimana konsep transportasi berkelanjutan telah muncul. Artinya, sistem transportasi yang tidak berdampak negatif terhadap konsumsi bahan bakar, emisi kendaraan, tingkat keselamatan, kemacetan, dan akses sosial ekonomi. Efek yang tidak dapat diramalkan oleh generasi mendatang. 


Hasil pengamatan saya selama berada di kawasan kota Medan ini dengan jelas menunjukkan bahwa transportasi merupakan unsur yang sangat penting dan perlu peranannya bahkan berperan sebagai penggerak dalam kehidupan masyarakat kota. dari bidang ekonomi, politik dan sosial budaya. Dimana ia dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan dinamika yang sedang terjadi. Di antara efek pembangunan, efek ekonomi politik adalah yang paling jelas. Kami menyadari hubungan antara lalu lintas dan ekonomi dalam pengembangan perusahaan perkotaan dalam skala kecil. 


Sebagai masyarakat yang hidup di tengah kebutuhan hidup yang semakin meningkat dan urbanisasi yang pesat, warga Kota Medan harus pintar-pintar untuk bertahan hidup. Sehingga jika berbagai permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan kebijakan yang baik, maka dalam hal ini akan membawa angin segar bagi masyarakat Kota Medan, khususnya para pengguna angkutan umum. 


Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai kemajuan di sektor angkutan umum di Kota Medan mendorong semakin banyak masyarakat yang memulai usahanya dalam skala kecil. Perekonomian kecil kota Medan terus berkembang di seluruh wilayah dan pada dasarnya pertumbuhan ekonominya berskala besar. Karena dalam hal ini, pertumbuhan ekonomi skala besar biasanya membutuhkan sumber produksi bahan baku yang sebenarnya bersifat lokal, untuk diolah baik di pabrik menengah maupun besar. 


Atas dasar ini, muncul mitra bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak. Secara detail dapat dijelaskan secara ekonomis dapat ditunjukkan bahwa pabrik atau perusahaan besar yang menggunakan teknologi modern menghemat tenaga kerja dan tentunya juga memiliki kebutuhan tenaga kerja yang tinggi.  Angkutan umum memungkinkan pengoperasian volume dan mobilitas orang dan barang secara efisien dan efektif, yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang cepat. Semakin banyak investor yang berinvestasi di perusahaan-perusahaan di daerah dan bersama dengan langkah-langkah pemerintah yang efektif, juga akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat untuk mengurangi pengangguran di daerah dan kota Medan. Melalui kebijakan angkutan umum yang berkelanjutan dan ramah masyarakat, berprinsip sederhana, murah dan lancar, daya beli masyarakat terhadap barang pada akhirnya akan menguat, sehingga konsumsi masyarakat dapat meningkat. 


Pada dasarnya angkutan umum merupakan aspek yang sangat penting untuk menunjang mobilitas masyarakat di perkotaan. Kebijakan pengelolaan angkutan umum yang menitikberatkan pada upaya keberlanjutan dapat meningkatkan mobilitas dengan menyediakan sarana dan prasarana transportasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kota Medan. Berkat angkutan umum yang murah dan berbagai pilihan, baik resmi maupun informal, mereka mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang melayani berbagai kelompok dan tingkat sosial yang sama. 


Dengan bantuan konsep angkutan umum yang memadai, berbagai permasalahan di perkotaan dapat teratasi dengan baik, seperti mengurangi kemacetan dan menarik investasi. Selain itu, sesuai dengan kekhasan kota Medan, Kota Medan menyediakan layanan angkutan umum melalui lebih dari satu moda transportasi. Oleh karena itu, perencanaan pengembangan sistem angkutan umum dilakukan secara terpadu antar subsistem (moda transportasi) yang berbeda, sehingga tidak terjadi tumpang tindih antar moda transportasi. Agar roda perekonomian masyarakat dapat berjalan sebagaimana mestinya. []

×
Berita Terbaru Update