Notification

×

Iklan ok

Perubahan Cuaca, Menjadikan Masyarakat Indonesia Sadar Akan Penting nya Menjaga Lingkungan

Selasa, 23 Mei 2023 | 11.14 WIB Last Updated 2023-05-23T04:15:09Z

 

Dok.foto Penulis : Randika Chandra



GEMARNEWS. COM, OPINI -  Cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini membuat para masyarakat Indonesia resah dan kesulitan dalam beraktivitas. Banyak dari masyarakat yang mengatakan bahwa tidak bisa fokus akan pekerjaan mereka karena perubahan cuaca yang melanda seluruh wilayah Indonesia. 

Adapun perubahan cuaca yang dimaksud ialah cuaca di Indonesia yang semakin panas tidak seperti biasanya. 

Dilansir dari situs BMKG, suhu panas di Indonesia adalah fenomena akibat adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Potensi suhu udara panas seperti itu dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya. Gelombang panas ini terjadi ketika ada tekanan tinggi di atmosfer yang memaksa udara panas turun dan menjebaknya di atas tanah. Sistem bertekanan tinggi ini berfungsi seperti kunci yang mencegah udara panas naik.

Masyarakat kini pun beramai-ramai membanjiri media sosial untuk menginformasikan masalah cuaca yang terjadi saat ini, mereka juga membagikan hasil suhu cuaca yang mereka alami sendiri. 

Bahkan yang lebih menghebohkan media sosial adalah ada sebuah video dari warganet Indonesia yang membagikan ceritanya ketika menggoreng telur ayam di aspal jalan dekat rumahnya hanya dengan menggunakan panasnya terik matahari. 

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang terletak di daerah tropis, yang dimana distribusi akan suhu cuacanya tidak begitu beragam hingga tidak karuan seperti sekarang ini karena terletak di lintang yang tinggi. Hal seperti inilah yang banyak menyebabkan fenomena-fenomena akan cuaca seperti contohnya front hangat, front dingin atau bahkan sikon tropis yang akan minim terjadi di daerah Tropis.

Namun tanggapan para ahli tentang daerah-daerah tropis seperti di Indonesia ini adalah semakin tinggi nilai kerentanan suatu daerah terhadap kejadian cuaca ekstrem, maka semakin tinggi pula adaptasi maupun ketahanan manusia yang menghadapinya. Jadi inilah salah satu sebabnya masyarakat Indonesia tidak terbiasa dengan cuaca panas seperti yang kita rasakan saat ini.

Salah satu pemicu kenaikan suhu adalah pengembangan perkotaan yang seringkali mengubah lingkungan sekitar dengan cepat. Peningkatan pemanasan lokal ini lebih cepat dibandingkan dengan daerah pendesaan. Laporan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) 2021 mengumumkan bahwa total bencana yang terjadi pada tahun tersebut berjumlah 197, di mana 96% diakibatkan dari bencana hidrometerologi yang berkaitan dengan cuaca dan iklim ekstrem.

 Dengan perubahan cuaca ini diharapkan masyarakat Indonesia menjadi lebih sadar akan lingkungan di sekitar mereka dengan melakukan beberapa cara agar mengurangi dampak perubahan cuaca. Adapun beberapa cara tersebut antara lain:

1.Menanam pohon. Menanam pohon di halaman rumah atau menaruh tanaman-tanaman kecil di teras. Selama fotosintesis, pohon dan tanaman lain menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen.
2.Ajak Orang Lain untuk Melakukan Pelestarian Lingkungan. Hal lain yang paling mudah dilakukan adalah berbagi informasi tentang daur ulang dan konservasi energi dengan teman, tetangga, dan rekan kerja.

3.Menerapkan Reduce, Reuse, Recycle. Reduce adalah kegiatan menggunakan produk kemasan, terutama plastik seminimal mungkin, Reuse adalah langkah menggunakan kembali benda-benda bekas seperti kantong plastik atau botol plastic dan Recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai menjadi berguna lagi.

Menurut penulis, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya seperti masih membuang sampah sembarangan atau membakar sampah yang menyebabkan polusi udara dan akan lebih meningkatkan pemasanan global. Perlu adanya fokus perubahan iklim yang harus dibicarakan oleh masyarakat karena hampir semua manusia merasakan dampak dari perubahan iklim tersebut.

Mulai dari cuaca yang semakin panas dan curah hujan tidak menentu, pemberitaan perubahan iklim harus menjadi prioritas. 
Namun, banyak masyarakat yang belum menyadari akan hal ini karena dalam memperoleh informasi, banyak pemberitaan yang lebih memprioritaskan berita politik, ekonomi, sosial, dan lainnya. Oleh karena itu, jumlah pemberitaan soal perubahan iklim yang ada di Indonesia masih kurang. masyarakat Indonesia kurang menyadari isu perubahan iklim karena kurangnya minat untuk mengakses informasi terkait isu tersebut

Kini, ada sederet gerakan untuk mendorong pemerintah dan masyarakat untuk ambil bagian dalam menjaga kondisi iklim dunia.

Dengan opini yang disampaikan di atas, penulis memberikan saran untuk masyarakat Indonesia untuk lebih peduli lagi akan lingkungan sekitar mereka. Dengan berkerja sama menjaga lingkungan sekitaran kita saja sudah bisa sedikit mengurangi dampak dari perubahan cuaca yang kita rasakan bersama ini. 

Begitupun dengan pemerintah yang harus memberikan beberapa informasi kepada masyarakatnya tentang hal-hal yang menyebabkan perubahan cuaca hingga cara mengatasi perubahan cuaca yang lebih detail dan lebih mudah dipahami oleh semua masyarakat Indonesia. Karena jika bukan dari kesadaran kita masing-masing, tidak akan ada orang luar lain yang akan menolong membuat sebuah perubahan bagi negara kita sendiri.  


Penulis
Nama         : Randika Chandra
Kampus     : UIN AR RANIRY Banda Aceh 
Jurusan     : Ilmu Administrasi Negara 
Fakultas   :  Ilmu Sosial dan  Pemerintahan 
Kecamatan : Terangun
Kabupaten  : Gayo Lues
×
Berita Terbaru Update