Laporan: Fohan Muzakir
GEMARNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Ikatan Mahasiswa kota Lhokseumawe (IMKL) menolak tegas usulan pemindahan pengungsi Rohingya ke Lhokseumawe.
"Penolakan ini kami lakukan setelah adanya informasi bahwa sebanyak 50 Imigran Rohingya yang saat ini berada di Idi Sport Center (ISC), akan dipindahkan ke Lhokseumawe" ujar Ketua IMKL, Muhammad Rizki kepada Gemarnews.com, Sabtu, 16/12/2023.
Rizki menambahkan bahwa sangat disayangkan apabila pihak pemerintah Lhokseumawe menerima relokasi untuk mereka dipindahkan ke lhokseumawe.
"Karena seperti yang sudah kita ketahui, di Kota Lhokseumawe sendiri ratusan etnis Rohingya sudah di tampung dan pemerintah Aceh lagi dan lagi membawa mereka dari daerah lain menuju ke Lhokseumawe di rumah penampungan tersebut" tegas Muhammad Rizki.
Muhammad Rizki menjelaskan bahwa situasi dan kondisi masyarakat Lhokseumawe sendiri saat ini masih perlu bantuan dari pemerintah dan juga membutuhkan perhatian dari segala sisi, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun hal lainnya.
"Dari pada harus menampung kedatangan para pengungsi tersebut kenapa pemerintah tidak membenahi dahulu masyarakat Aceh sendiri" jelas Rizki.
"Berbicara tentang rasa kemanusiaan, masyarakat di Lhokseumawe saja belum sejahtera masih banyak masyarakat yang memerlukan perhatian, malah mau ditambah dengan kedatangan warga asing akan memperparah keadaan sosial masyarakat di Lhokseumawe dan tempat dimana nantinya mereka akan dipindahkan" ungkap mahasiswa Universitas Malikussaleh ini.
Muhammad Rizki juga menambahkan sekarang hampir seluruh masyarakat Aceh menolak dan tidak menerima kehadiran Rohingnya yang datang ke Aceh akan tetapi pihak pemerintah mengabaikan hal tersebut.
"Seperti yang tertulis pada "Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 Kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Tidak ada lagi pengelompokan Lembaga Tertinggi Negara dan Lembaga Tinggi Negara" tutup Ketua IMKL, Muhammad Rizki.
.jpeg)
