Notification

×

Iklan ok

BAHAYA SESAR SUMATRA

Sabtu, 27 April 2024 | 20.56 WIB Last Updated 2024-04-27T13:56:11Z
   

GEMARNEWS.COM, OPINI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahaya Sesar Sumatera yang berada di Pulau Sumatera, khususnya Sumatera Barat. Sesar tersebut dapat menyebabkan kerusakan meski dengan magnitudo kecil. 

Sebagai informasi, terdapat Skala Magnitudo Gempa atau MW yang dikembangkan oleh seismolog asal Jepang, Hiroo Kanamori dan seismolog Amerika Serikat Thomas C. Hanks pada akhir tahun 1970-an. 

Besaran Skala Magnitudo Gempa, termasuk:Sesar Sumatera terbentang dari Provinsi Lampung hingga ke Aceh. Khusus di Sumatera Barat, terdapat beberapa kabupaten dan kota yang dilalui patahan tersebut, termasuk Kabupaten Pasaman, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Solok, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, dan sebagian Kota Padang Panjang.

Masyarakat dan pemerintah daerah Provinsi Sumatera Barat selama ini disebut lebih banyak mengetahui dan fokus pada upaya mitigasi ancaman gempa megathrust yang berpotensi tsunami.Megathrust adalah daerah pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi di zona subduksi (tumbukan). 

Lempeng tektoniknya dapat mencapai ribuan kilometer serta menyimpan energi gempa yang besar.Indonesia sendiri dikelilingi zona megathrust, termasuk di selatan Jawa dan Sumatra. Padahal, menurut Rahmat, ancaman gempa yang bersumber di darat karena Sesar Sumatera atau patahan Sumatera bisa kapan saja terjadi. Gempa darat itu juga berpotensi parah. 

Pentingnya untuk membahas dan memahami bahaya yang terkait dengan Sesar Sumatra tidak bisa diremehkan. Sesar Sumatra merupakan sesar aktif yang terletak di wilayah Indonesia, membentang dari utara hingga selatan di Pulau Sumatra.

Sesar ini dikenal karena aktivitas seismiknya yang sering menyebabkan gempa bumi dan bahkan tsunami di wilayah sekitarnya. 

Dalam tulisan ini, saya akan menjelaskan dengan lebih detail tentang bahaya yang terkait dengan Sesar Sumatra dan dampaknya terhadap penduduk, infrastruktur, dan lingkungan.

Aktivitas Seismik dan Potensi Gempa Besar: Salah satu bahaya utama yang terkait dengan Sesar Sumatra adalah kemungkinan terjadinya gempa besar. Sesar Sumatra berada di zona subduksi di mana lempeng Indo-Australia tenggelam di bawah Lempeng Eurasia. Ini menciptakan tekanan yang besar dan ketika tekanan dilepaskan, bisa menghasilkan gempa bumi dengan magnitudo yang tinggi. 

Contoh terkenal adalah Gempa Bumi Sumatra-Andaman pada tahun 2004 yang menciptakan tsunami dahsyat yang menyebabkan kerusakan besar dan ribuan kematian di sejumlah negara di sekitarnya.
Potensi Tsunami: Aktivitas seismik di Sesar Sumatra juga dapat menyebabkan terjadinya tsunami. 

Gempa besar di dasar laut dapat menciptakan gelombang tsunami yang menghantam pantai-pantai di sekitarnya dengan kecepatan tinggi dan kekuatan yang menghancurkan. Tsunami yang dihasilkan oleh Gempa Bumi Sumatra-Andaman pada tahun 2004 menjadi salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah, mengakibatkan kerusakan yang luas dan kerugian besar dalam hal kehidupan manusia dan infrastruktur.

Kerugian Ekonomi dan Sosial: Dampak gempa dan tsunami dari Sesar Sumatra tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik, tetapi juga merusak ekonomi dan menyebabkan kerugian sosial yang besar. Infrastruktur seperti rumah, jembatan, dan jalan raya dapat hancur, mengganggu transportasi dan akses ke layanan penting seperti air bersih dan perawatan medis. Selain itu, banyak orang kehilangan tempat tinggal dan sumber penghidupan mereka, yang dapat menciptakan krisis kemanusiaan yang serius.

Ancaman Lingkungan: Selain kerugian manusia dan ekonomi, aktivitas seismik dan tsunami dari Sesar Sumatra juga dapat memiliki dampak yang merugikan terhadap lingkungan. Tsunami dapat menciptakan kerusakan pada ekosistem pesisir, mengganggu mangrove dan terumbu karang, serta merusak habitat satwa liar. Selain itu, kerusakan infrastruktur dapat menyebabkan pencemaran lingkungan melalui kebocoran bahan kimia berbahaya dari industri atau limbah domestik.

Kesiapsiagaan dan Mitigasi: Untuk mengurangi dampak bahaya dari Sesar Sumatra, kesiapsiagaan dan mitigasi sangat penting. Hal ini meliputi perencanaan tata ruang yang bijaksana untuk meminimalkan pembangunan di daerah rawan gempa dan tsunami, pembangunan infrastruktur tahan gempa, pendidikan masyarakat tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, serta sistem peringatan dini yang efektif untuk tsunami.

Kerja Sama Internasional: Karena gempa dan tsunami tidak mengenal batas negara, kerja sama internasional sangat penting dalam menghadapi bahaya dari Sesar Sumatra. Negara-negara di wilayah sekitar dan masyarakat internasional harus bekerja sama dalam pertukaran informasi, teknologi, dan sumber daya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap bencana.

Dalam kesimpulan, Sesar Sumatra merupakan sumber bahaya yang serius bagi penduduk, infrastruktur, dan lingkungan di wilayah sekitarnya. Potensi gempa bumi dan tsunami yang dihasilkan oleh aktivitas seismik di sesar ini dapat menciptakan kerusakan besar dan mengancam nyawa manusia. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan yang efektif sangat penting untuk mengurangi dampak dari bahaya ini, serta kerja sama internasional yang erat diperlukan untuk menghadapinya secara efisien.

Segmen Lhokseumawe, Segment Seulimeum, Segment Aceh, Segment Tripa, Segment Batee, Segmen Renun, Segment Angkola, Segment Barumun, Segment Sumpur, Segmen Sianok, Segmen Sumani, Segment Suliti, Segment Siulak, Segment Dikit, Segment Ketaun, Segment Musi, Segment Manna, Segment Kumering, Segment Semangko, dll,"

 Jalur Sesar Sumatra ini sejajar dan ditengah sepanjang Bukit Barisan. Secara cepat (kasar) mulai dari sisi utara Sesar Sumatra ini berada/melewati dekat Kota Banda Aceh, Kota Tangse, Lhok Kuala, Perlak, Blang Kejeran.

Di samping itu, Kota Cane, Sidikalang, Dolok Sanggul, Tarutung, Sarulla, Pahae Jae, Simalungun, Sipirok, Padang Sidempuan, Panyambungan, Lubuk Sikaping, Bonjol, Bukit Tinggi, Padang Panjang, Solok, Suliti, Kayu Aro, Siulak, Sungai Penuh, Kerinci, Lebong, Rejang Lebong, Curup, Kepahiang, Pasemah Air Keruh, Tanjung Sakti, Liwa, Suoh, Kuto Agung, dan lain-lain."Tiap segment Sesar Sumatra tersebut memiliki potensi gempa yang berbeda beda. Tapi secara umum mampu atau berpotensi menghasilkan gempa bumi Mw (magnitudo) kelas Mw6 hingga kelas Mw7,".

Banyak sekali catatan gempa buminya, dan besar-besar masuk kelas magnitudo Mw6 hingga kelas Mw7. Setiap segment sesar aktif memiliki karakteristik berbeda beda dan posisi atau fase siklus gempa bumi yang berbeda beda pula.Untuk itu, menurut Mudrik, harus selalu waspada dan sadar bahwa hidup berada didekat sesar atau patahan aktif."Harus hidup harmoni dengan ancaman ini dan faham bagaimana jika terjadi gempa. Seperti lindungi kepala, masuk dalam kolong meja, segera keluar rumah, dll. Dan membangun bangunan tahan gempa adalah wajib,".

Penting dalam upaya untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari ancaman yang ditimbulkannya.Dalam kesimpulan, Sesar Sumatra merupakan sumber bahaya yang serius bagi penduduk, infrastruktur, dan lingkungan di wilayah sekitarnya.

Potensi gempa bumi dan tsunami yang dihasilkan oleh aktivitas seismik di sesar ini dapat menciptakan kerusakan besar dan mengancam nyawa manusia. Oleh karena itu, langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan yang efektif sangat penting untuk mengurangi dampak dari bahaya ini, serta kerja sama internasional yang erat diperlukan untuk menghadapinya secara efisien.

Penulis : Safril Wahrun Dabutar
Gampong : Pandu
Kecamatan : Sidikalang
Kabupaten : Dairi
Mahasiswi : Unimal Lhokseumawe
Jurusan :Teknik sipil
Fakultas : Teknik

×
Berita Terbaru Update