Notification

×

Iklan ok

Sederhana Dalam Berbuka Puasa

Minggu, 07 April 2024 | 15.34 WIB Last Updated 2024-04-07T08:35:10Z
Dokumen foto penulis : Dr. Ainal Mardhiah, S Ag, M.Ag.


GEMARNEWS.COM , OPINI - Dibulan Ramadhan, setiap diri atau setiap keluarga sejak pagi sudah punya rencana tentang menu berbuka puasa. Mulai dari lauk, nasi, sayur, kue, mie, kolak, air kelapa, juz, es campur, es teler, martabak, roti bakar dan berbagai macam makanan lainnya sampai tidak muat meja, sampai tidak sanggup menghabiskannya.  

Makanan yang banyak ini hanya bisa dibeli pada waktu sore hari menjelang berbuka puasa, sementara pada waktu malam tidak dijual lagi sudah pada tutup. 

Dalam bulan Ramadhan umat Islam hanya bisa makan makanan pada waktu malam, besok hari sudah tidak bisa makan lagi karena puasa, sehingga muncul nafsu dan ambisi untuk makan balas dendam (makan sebanyak-banyaknya pada waktu buka puasa atau waktu malam). 

Akibatnya setelah buka puasa ada yang sakit perut, sesak nafas, diare, perut kembung, kekenyangan sampai lemas tidak sanggup bergerak, kambuh magh, tidak sanggup shalat akibat makan yang berlebihan. 

Lalu bagaimana Rasulullah mengajarkan kepada kita semua, adab dalam berbuka puasa? Agar tubuh tetap sehat meski sedang berpuasa? Sehingga kita dapat mengisi Ramadhan dengan berbagai aktifitas ibadah lainnya dengan maksimal. 

Makna Puasa 

Menurut Sayyid Sabiq dalam kitab Fikih Sunnah bab Puasa, beliau menyebutkan bahwa puasa itu bermakna "menahan". Artinya menahan diri dari makan-minum, menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari atau sampai waktu magrib. Menahan diri dari berhubungan suami istri pada waktu siang hari atau menahan diri dari memasukkan sesuatu ke dalam lubang yang ada pada anggota tubuh. 

Lebih bagusnya lagi, mampu menahan diri dari hal-hal yang dapat menghapus atau mengurangi pahala puasanya seperti riya, sombong, iri, dengki, atau penyakit hati lainnya. Selain itu mampu menahan lisannya dari melakukan fitnah dan ghibah, dan menahan fisiknya dari hal-hal yang dilarang syari'at. 

Tujuan Berpuasa Ramadhan.
 
Perintah melaksanakan puasa dibulan Ramadhan selama 1 bulan ini tentu ada tujuannya. Tujuannya antara lain adalah untuk mendidik orang-orang Islam menjadi orang-orang bertakwa.

Kenapa harus menjadi orang bertakwa? Karena Al-Qur'an menyebutkan bahwa Syurga itu disediakan untuk orang-orang bertakwa. Lalu apa hubungannya dengan orang beriman?

Hubungannya adalah hanya orang beriman yang sanggup melaksanakan puasa, yang tidak beriman tentu tidak akan sanggup mereka bersabar menahan haus dan lapar selama 1 bulan penuh sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. 

Sebagaimana Allah sebutkan dalam ayat berikut ini tentang perintah puasa: 
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183). 

Orang bertakwa itu selain mendapat kehormatan di akhirat, kepada mereka juga Allah berikan kehormatan di dunia, yaitu Allah mudahkan semua urusannya, Allah datangkan rezeki kepada mereka dari pintu-pintu yang tidak pernah mereka duga-duga, Allah berikan Solusi dari setiap masalah yang dihadapinya dan masih banyak keutamaan lainnya.

Hikmah Berpuasa Di Bulan Ramadhan. 

Kebiasaan banyak orang kita bisa melihat, dalam sehari makannya 3 waktu (sarapan pagi, makan siang dan makan malam) ada yang makan 6 waktu ditambah dengan ngopi pagi, ngopi siang dan ngopi malam, ditambah berbagai macam snack yang mereka sediakan di rumah untuk dimakan setiap waktu. 

Namun disudut yang berbeda, kita melihat ada banyak saudara kita, mereka makan sehari belum tentu dapat satu kali, bahkan ada yang tidak makan sampai berhari-hari, karena tidak ada pekerjaan. Mereka menacari pekerjaan susah, cari makan susah. Maka dengan pelaksanaan puasa ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap kepedulian umat Islam kepada orang lain, terutama sesame muslim yang kesusahan. 

Selain itu dengan puasa ini diharapkan dapat menyadarkan banyak orang yang berkelebihan harta, yang berkecukupan hidupnya untuk selalu bersyukur. Caranya? Dengan menambah keta'atan, menambah kecintaan kepada Allah SWT yang dibuktikan dengan amal shaleh.

Amal shaleh yang diharapkan dari mereka yang berkecukupan salah satunya adalah dalam bentuk berbagi apa yang mudah dari harta yang mereka miliki kepada orang yang tidak mampu, selain itu mendidik kesederhanaan pada diri dan keluarga mereka dengan moto "sederhana itu Indah". Ini adalah salah satu hikmah yang penting dari berpuasa selama satu bulan penuh.

Lebih jauh lagi diharapkan kepada orang yang memiliki harta atau jabatan agar dapat membantu orang yang tidak mampu dalam berbagai bentuk bantuan lainnya.

Kita melihat ada hikmah lain dari puasa Ramadhan ini yaitu persatuan umat, umat Islam di belahan dunia manapun pada waktu yang sama melaksanakan puasa, sama-sama melaksanakan sahur, sama-sama shalat taraweh, sama-sama berbuka puasa, dan melakukan berbagai ibadah lainnya. 

Oleh karena itu tidak ada alasan apapun yang dapat dijadikan sebab untuk membuat umat Islam berpecah-belah, umat Islam itu satu tubuh mereka bersaudara dimanapun mereka berada.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut ini: 
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya). ' (HR. Bukhari dan Muslim). 

Lalu bagaimana jika terdapat perbedaan Mazhab? Jika terdapat perbedaan mazhab yang dipegang seseorang, itu bukan untuk memecah belah. Melainkan untuk mempermudah seseorang untuk beramal shaleh sesuai kemampuan dan kekuatan yang dimiliki masing-masing yang tidak mungkin sama. 

Sederhana Dalam Berbuka Puasa. 

Mengingat orang yang berpuasa itu tidak makan dalam waktu 12 jam bahkan ada yang lebih, sehingga semua dalam kondisi lemah oleh karenanya Rasulullah SAW menyuruh kita berbuka puasa dengan minuman yang manis-manis agar mudah diserap tubuh sehingga tubuh kuat kembali. 

Selain itu, orang berpuasa tentu perutnya kosong selama 12 jam bahkan ada yang lebih, sebaiknya dalam berbuka puasa agar perut itu tidak shock (kaget) disarankan kepada kita untuk berbuka puasa dengan makanan yang ringan-ringan kalau dalam sunnah Rasul, berbuka dengan 3 butir kurma yang di dalamnya terdapat banyak kebaikan buat tubuh. 

Namun jika tidak memiliki kurma karena mahal tidak sanggup membeli, berbuka lah dengan makanan apa saja yang ada, yang baik dan halal, namun tidak berlebihan artinya berhenti sebelum kenyang. Setelah itu shalat magrib terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan makan berat atau makan nasi. 

Dengan demikian, setiap diri atau anggota keluarga tidak perlu menimbun makanan berbuka puasa yang berlebihan sampai tidak sanggup dihabiskan. Namun dapat disumbangkan ke tempat-tempat yang membutuhkan seperti pesantren anak yatim, tetangga yang tidak mampu, tukang parkir, nyak-nyak di pasar, petugas kebersihan atau siapa saja yang membutuhkan, sehingga kelebihan makanan yang dimiliki menjadi keberkahan buat diri dan keluarga. 

“Barang Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. TARMIZI) 

Penulis  : Dr. Ainal Mardhiah, S Ag, M.Ag.
Dosen Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh
×
Berita Terbaru Update