TAKENGON, GEMARNEWS.COM - Desember Kopi Gayo 2024 dibuka PJ Gubenur Safrizal ZA di Taman Arboretum Taman Seni Budaya, Bener Meriah, Sabtu, 30 November 2024. Even tahunan itu akan diwarnai berbagai kegiatan yang melibatkan seniman, sastrawan, pelaku budaya, dan masyarakat.
Festival Desember Kopi telah memasuki tahun kedelapan. Festival ini pertama kali diadakan pada 2016. Kala itu, panitia juga mengumpulkan dan menerbitkan puisi-puisi tentang kopi dari para sastrawan dari berbagai daerah di Indonesia. Nah, kali ini buku setebal hampir 400 halaman berjudul Kumpulan Puisi Kopi 1550 Mdpl itu akan kembali diluncurkan dalam Festival Puisi Kopi pada 21-24 Desember 2024
Festival puisi kopl adalah salah satu mata acara dari Desember Kopi Gayo. "Desember Kopi berlangsung hingga akhir Desember dengan berbagai kegiatan budaya, seni, sastra, wisata budaya, menanam pohon kopi, hingga fashion show bertema kopi," kata Fikar W. Eda, Founder sekaligus Ketua Desember Kopi Gayo.
Menurut Fikar, Desember Kopi
menampilkan kekayaan seni dan tradisi masyarakat Gayo. "Kita harapkan kegiatan ini memberi dampak bagi masyarakat dan budaya di Gayo." Hal lain yang terpenting ini ruang promosi kekayaan lokal Gayo. Para peserta acara maupun peninjau yang hadir di Gayo akan menikmati keindahan daerah dingin tersebut. "Selain idealisme kesenian dan kebudayaan, kami juga membantu pemerintah mempromosikan pariwisata Gayo," tutur Fikar lagi.
Untuk membuat acara makin syahdu, panitia menghadirkan Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri untuk membaca puisi dalam momen pembukaan. "Pak PJ Gubernur dijadwalkan juga akan membaca puisi dalam forum itu,," ujar Fikar Penyair lainnya yang akan membaca puisi adalah LK Ara, Mustafa Ismail, D Kemalawati, Salman Yoga, Win Gemade, Asmira Dhini, Devie Matahari, dan Zuliana Ibrahim.
Ada pula pertunjukan didong kopi tepuk runcang oleh 200 penepok didong dan empat ceh maestro.
Selain itu, dalam pembukaan kegiatan, juga akan diberikan penghargaan kepada 13 kreator kopi yang telah berkontribusi besar terhadap perkembangan kopi Gayo di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Menurut Fikar W Eda, festival ini tidak hanya merayakan kopi sebagai identitas budaya, tetapi juga mendukung pembangunan berbasis kopi, pariwisata, dan pelestarian lingkungan. "Kami ingin wisatawan tidak hanya menikmati kopi, tetapi juga terpesona dengan keindahan alam dan budaya Gayo,” kata Fikar
Fikar menambahkan Desember Kopi juga memperkenalkan inovasi baru di bidang pariwisata yakni peluncuran becak wisata yang akan disokong oleh Kementerian Pariwisata. Fikar berharap program ini dapat melibatkan pengemudi becak dalam industri wisata. "Kami akan memberi edukasi rentang sejarah dan budaya Gayo. "Sehingga mereka bisa menjadi pemandu wisata "
meningkatkan pengetahuan para pengemudi becak mengenai sejarah dan budaya lokal, sehingga mereka dapat menjadi pemandu wisata baru.
“Panitia mendapat dukingan dari kementrian pariwisata yang menyediakan beberapa atribut kepada 10 pebecak, mudah-mudahan ini dapat terus berkembang,” kata Fikar W Eda.
Beragam kegiatan seni turut memeriahkan festival, seperti konser tradisional ling teganing yang akan digelar di Galeri Kopi Indonesia dan pertunjukan bunyi frekuensi 432 di Gua Prasejarah Putri Pukes.
Panitia juga mengadakan acara di Lukup Penalam yakni "Kekeberen Putri Ijo" yang dipadukan dengan upaya pelestarian habitat burung bangau sebagai daya tarik wisatawan di objek wisata Lukup Penalam.
“Lukup Penalam ini habitat bangau, mudah-mudahan kita rawat habitatnya sehingga bagau tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan” sebut Fikar.
Ia menambahkan kegiatan Desember Kopi wujud kepedulian terhadap kopi Gayo. Festival ini membawa misi besar untuk merawat kopi Gayo melalui seni dan budaya, sekaligus memperkuat posisinya sebagai simbol kehidupan masyarakat Gayo.
“Di Gayo, kopi ini telah menjadi kehidupan dan identitas bagi masyarakat gayo. Dari hasil kopi mereka sekolah, naik haji dan sebagainyai,” pungkas Fikar.
Sementara itu, PJ Bupati Aceh Tengah, Subhandhy, menyampaikan pemerintah kabupaten Aceh Tengah sangat mendukung pelaksanakan Desember Kopi Gayo. Program ini telah menjadi agenda tahunan yang dinilai mampu meningkatkan kunjungan wisata ke kabupaten berhawa sejuk tersebut.
“tentu kita sangat mensuport pelaksanaan festival Desember kopi gayo ini karena ini sudah menjadi agenda tahunan, karena kita ini bukan mengharapkan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Aceh Tengah ini namun lama tinggalnya,”ucap Subhandhy.
Menurut dia, dengan adanya kegiatan semacam ini pada akhir tahun, dapat mendorong wisatawan untuk hadir dan tinggal lebih lama ke Kabupaten Aceh Tengah, sehingga dapat mendulang berbagai sektor ekonomi di bidang pariwisata selain dari pada kopi itu sendiri sebagai komoditas unggulan masyarakat setempat.
“Jadi untuk membuat wisatawan tertarik berlama di Takengon, kita harus membuat program program yang menarik dan bikin mereka betah."
Subhandhy juga mengapresiasi pihak penyelenggaraan festival yang telah menginisiasi program tersebut setiap tah. Ia menegaskan pentingnya dukungan pemerintah daerah untuk memastikan keberlanjutan acara ini.
“Pemda pun akan mensuport kegiatan ini dapat berjalan setiap tahunya menjadi lebih baik, dan kami juga mengucapkan trimaksih kepada panitia dan penyelengara karena selalu menginisiasi acara ini meskipun dengan segala keterbatasan,”pungkasnya.