Gemarnews.com, Banda Aceh - Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Serambi Mekkah melaksanakan kuliah lapangan dengan mengunjugi situs Benteng Indrapatra yang ada di Gampong Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Sabtu, 24 Mei 2025.
Kunjungan ini untuk melihat langsung Benteng Indrapatra yang mencerminkan kecanggihan dan kebesaran masa lalu Aceh pada abad ke 7.
Intan Nuraini, salah satu mahasiswa semester 4 merasa senang dan kagum setelah melihat situs sejarah kuno yang ada di Desa Ladong tersebut, baginya dan kawan- kawan seangkatan, kunjungan wisata sejarah ini sebangai bentuk komitmen dalam merawat narasi sejarah di Universitas Serambi Mekkah. Ia juga berharap agar kedepannya, pembelajaran sejarah dapat dilakukan dengan lebih banyak lagi mengunjungi situs- situs sejarah yang ada di Aceh, kami juga ingin melihat situs- situs sejarah yang ada di Kota Sabang sebagai gerbang awal terbentunya semangat dan identitas nasionalisme melalui ibadah haji di pulau paling barat Indonesia tersebut.
Muhammad Nur, yang bergerak sebangai dosen pemandu dalam kengiatan ini mengatakan, bahwa benteng Indra Patra adalah simbol kebesaran masa lalu Aceh, bangunan ini terbuat dari bongkahan- bongkahan batu gunung yang direkat kuat dengan tanah liat, bahan kapur, tumbukan kulit kerang dan putih telur, menariknya bangunan tua ini bisa bertahan sampai berabab- abab lamanya. Ini menunjukkan bahwa leluhur kita adalah orang- orang yang cerdas dan berpengetahuan tinggi dibidang arsitek kala itu.
Ia juga mengatakan, bahwa bangunan kuno ini disiapkan untuk menghadapi musuh yang menyerang dari arah Selat Malaka, ini juga menunjukkan bahwa leluhur kita adalah orang- orang yang kuat dan tangguh secara militer di pesisir pantai Malaka ini, saya berharap kedepannya ini ada mahasiswa yang menulis sejarah perjuangan dari pantai ke pantai di Aceh, kita angkat sama- sama tema ini, katanya lagi disela- sela tanya jawab dengan mahasiswa.
Selain mengunjugi benteng Indrapatra, mahasiswa juga melakukan ziarah kubur ke makam Laksamana Malahayati yang terletak di Gampong Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Beliau adalah perempuan pertama yang mendapatkan gelar kehormatan tertinggi di dunia maritim, kita syukuri sama- sama karena ibu dari leluhur kita adalah pahlawan nasional dan panglima perang, kata Muhammad Nur.