GEMARNEWS.COM,
BANDA ACEH– Sebanyak sepuluh kelompok remaja dari
Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar berpartisipasi dalam acara Youth 4
Health Impact: Innovation Challenge 2025 pada tanggal 17 Juni 2025. Inisiatif
ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif remaja dalam permasalahan
kesehatan penting, seperti kesehatan mental, pengendalian penggunaan tembakau,
serta dampak perubahan iklim terhadap kesejahteraan anak dan remaja.
tar belakang, termasuk sekolah umum,
sekolah luar biasa, dan organisasi kepemudaan. Beberapa tim yang berpartisipasi
antara lain adalah dari Teuku Nyak Arief Bilingual School, Rumoh Agam, Yayasan
Rumah Lentera, SMAN 3 Banda Aceh, BEM STIKes Muhammadiyah, CIMSA FK-USK,
Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A), Yayasan SLB Bukesra, SLB YPPC, dan MAN
1 Banda Aceh.
Acara diawali dengan workshop kolaborasi di
Balai Pelatihan Kesehatan Aceh. Peserta menerima materi mengenai kesehatan
remaja, berpartisipasi dalam permainan edukatif, dan mempresentasikan rencana
kerja dari inovasi yang telah mereka kembangkan yang dibimbing oleh para
fasilitator yang telah berpengalaman: M. Firdaus Ariansyah (Genre), Fikrul Azka
(Genre), Aril Mirza (Genre), Nur Aida Rossa (Genre), Derli Andika Setianto
(Genre), Ilzar Tri Ansani (Genre), Calsa Mayfa Kusniatik (Alumni youth for
Health), Raden Yasmeen Rahima (Alumni youth for Health), Miftahul Fahmi
(FATAR), dan Nurul Syafirha (FATAR).
Program ini diselenggarakan oleh Dinas
Kesehatan Aceh, Forum Generasi Berencana (Genre) Provinsi Aceh, Forum Anak
Tanah Rendong (FATAR), dan UNICEF Aceh. Acara ini juga didukung oleh BKKBN Aceh
serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh.
Pelaksanaan program dioperasikan oleh Yayasan Sehat Hebat Data Aceh Indonesia
(SEHAI). Adapun narasumber yang hadir yaitu dr. Dara Safitri, M.Kes (Dinkes
Aceh), Mira Delvia Basri, S.Tr.Keb.,M.K.M (Dinkes Aceh) Riana Wulandari (Unicef
Aceh), dr. Tira Aswitama M.Epid (Unicef Aceh) dan Dharina Baharuddin, Ph.D (direktur Sehai).
Kepala Perwakilan UNICEF Aceh, Andi Yoga
Tama, memberikan penghargaan atas keterbukaan Pemerintah Aceh dalam memberikan
kesempatan bagi remaja untuk berpartisipasi. “Saya ingin mengungkapkan rasa
terima kasih kepada Pemerintah Aceh yang selama ini telah berupaya memenuhi hak
dan melindungi anak, serta memberikan ruang bagi remaja di Aceh untuk
berkontribusi secara aktif dalam pembangunan, termasuk dalam aspek kesehatan di
masyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Aceh
yang diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Ners. Yennizar, SST. ,
S. Kep. , M. Si. , menekankan pentingnya tindak lanjut terhadap inovasi remaja
dalam program ini. “Saya mengajak kita semua untuk melanjutkan diskusi ini.
Mari kita wujudkan hasil workshop ini menjadi komitmen dan aksi nyata.
Kesehatan remaja bukan hanya isu saat ini, tetapi juga investasi untuk masa
depan Aceh dan Indonesia,” ujarnya.
Diharapkan oleh semua pihak, kesehatan
remaja menjadi fokus yang berkelanjutan, tidak hanya sebagai kebutuhan saat
ini, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan Aceh dan
Indonesia. (red)