Notification

×

Pesantren Modern MGS Yogyakarta Cetak Hafidz Berwawasan Lingkungan

Sabtu, 12 Juli 2025 | 21.01 WIB Last Updated 2025-07-12T14:02:11Z

GEMARNEWS.COM, SLEMAN - Dalam rangkaian Pengajian Tahun Baru 1447 Hijriah, Pesantren Modern Muhammadiyah Green School (MGS) Yogyakarta menggelar acara bertajuk “Pendidikan Islam Masa Depan: Manusiawi, Holistik, dan Harmonis dengan Alam”. Acara ini sandingkan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung putra berbasis arsitektur tradisional limasan dan joglo sebagai komitmen pesantren pelopor pendidikan berwawasan lingkungan sekaligus penjaga kearifan lokal.

Turut hadir secara langsung Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dr Agus Taufiqurrahman, Wakil Ketua PWM DIY Dr Nur Ahmad Ghazali, Staf Ahli Bupati Sleman Anton Sujarwo, Ketua PCM Gamping Muhaimin, dan Direktur MGS Dr Ghoffar Ismail, MA, Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Gamping, Ranting Muhammadiyah - 'Aisyiyah, pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Gamping serta ratusan jamaah di Mancasan, Gamping, Sleman, Sabtu (12/7).

Ketua PP Muhammadiyah dr Agus Taufiqurrahman dalam ceramahnya menegaskan bahwa pesantren Muhammadiyah harus menjadi pusat keunggulan (center of excellence). Mengutip pesan Pak AR, dr Agus Taufiqurrahman menyebut tiga karakter keunggulan yang harus dimiliki lulusan pendidikan yaitu unggul moral-spiritual, unggul intelektual, unggul dalam peran sosial.

Ketua PCM Gamping Muhaimin, MPd menegaskan bahwa beasiswa ini merupakan ikhtiar melahirkan kader unggulan akademik dan non-akademik berakhlak mulia. MGS Yogyakarta menjadi perintis pendidikan hijau dengan empat pilar unggulan seperti karakter Al-Qur’an, pengembangan diri berbasis multiple intelligences, wawasan lingkungan alam, dan keakraban teknologi informasi. 

Muhaimin mengungkapkan, pada tahun pelajaran 2025/206 ini MGS sudah mulai menerima santri putra dan putri. Karena pada sebelumnya baru menerima santri putri. Santri MGS pun berasal dari berbagai daerah di Indonesia, beberapa santri terjauh yaitu berasal dari Sumatera tepatnya dari Bengkulu. 

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Staf Ahli Bupati Sleman, Anton Sujarwo menyampaikan apresiasi terhadap peran serta Muhammadiyah, khususnya Pesantren MGS Yogyakarta, dalam upaya membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi bangsa. 

Anton Sujarwo juga menyampaikan pesan dari Bupati Sleman, yang mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriah 1447 kepada seluruh warga Pesantren MGS Yogyakarta di Gamping dan masyarakat Gamping pada umumnya. Bupati berharap tahun baru ini menjadi awal yang baik dan diakhiri dengan kebaikan pula. "Kami sangat mengapresiasi bahwa gerakan-gerakan Muhammadiyah akan tetap sejalan dengan dinamika zaman dan akan berkontribusi kepada bangsa, khususnya yang ada di wilayah Kabupaten Sleman," ujar Anton Sujarwo. 

Di samping itu, pembangunan gedung putra baru dengan struktur limasan dan joglo menjadi simbol filosofis harmoni dengan alam. Dr Ghoffar Ismail, Direktur MGS Yogyakarta, menjelaskan bahwa arsitektur ini merefleksikan semangat green pesantren tempat manusia berdialog dengan alam, bukan menaklukkannya. Material kayu dipilih untuk mengurangi jejak karbon, desain atap limasan memaksimalkan sirkulasi udara, cahaya, dan sebagian lahan dialokasikan untuk kebun edukasi serta resapan air.

Ghoffar mengungkapkan bahwa pembangunan tahap awal asrama putra MGS memerlukan biaya Rp 500 juta. Selain itu, untuk jangka panjang diperlukan lagi dana pengembangan gedung sekolah dan penambahan asrama putri 4 lantai sebanyak Rp 5 Milyar. Bantuan dapat disalurkan melalui Lazismu MGS Yogyakarta dengan rekening BCA Syariah 0468888961. 

Sebagai pesantren modern, MGS menerapkan pendekatan multiple intelligences berbasis potensi alam. Santri didorong mengembangkan delapan kecerdasan seperti linguistik, naturalis, kinestetik, dan lainnya serta pembelajaran bilingual Arab-Inggris. (*)

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update