Gemarnews.com, Banda Aceh - Melambungnya harga beras di Aceh telah berlangsung sepekan lebih. Bukan hanya harganya yang mahal, namun stok beras di di tingkat pedagang juga menipis. Akibat kelangkaan tersebut harga beras di pasaran tak kunjung stabil kembali. Fenomena kelangkaan dan mahalnya harga beras ini terjadi hampir di seluruh wilayah Aceh. Hal ini mulai membebani masyarakat berpenghasilan rendah untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Ketua DPR Aceh Ir. Saifuddin Muhammad meminta Pemerintah Aceh untuk memberi perhatian serius dalam mencari solusi. Ia berharap Pemerintah Aceh dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait dapat segera melakukan upaya penanggulangan persoalan kelangkaan dan melambungnya harga beras di Aceh tersebut. Menurut Yah Fud, dibutuhkan komitmen serta langkah taktis dan strategis dari Pemerintah Aceh untuk dapat mengatasi persoalan ini.
"Walaupun sudah berlangsung sepekan lebih, sejauh ini kita belum melihat respon dari Pemerintah Aceh dalam upaya menanggulangi persoalan harga beras yang mahal dan langka ini. Karena itu kami meminta Pemerintah Aceh segera memberi atensi serius. Perlu langkah taktis dan strategis dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait", sebut pria yang akrab dipanggil Yah Fud tersebut.
"Saya mulai menerima banyak keluhan dari masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah. Apalagi bagi mereka yang si uroe mita si uroe pajoh, ini tentu sangat memberatkan. Yang mereka tunggu-tunggu dari Pemerintah Aceh adalah solusi agar harga dan stok beras segera stabil kembali", lanjut Yah Fud.
Yah Fud mengingatkan Pemerintah Aceh, jika persoalan beras langka dan mahal ini dibiarkan berlarut dan tidak segera ditanggulangi, dirinya khawatir akan menimbulkan gejolak sosial ditengah masyarakat. Karena itu ia berharap kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf agar memberi instruksi kepada jajaran Pemerintah Aceh untuk memprioritaskan penyelesaian persoalan tersebut dengan segera menghadirkan solusi bagi persoalan hajat hidup rakyat ini.
"Ini menyangkut dengan persoalan hajat hidup rakyat. Kita tidak boleh main-main dengan perut rakyat. Kalau perut rakyat tak terisi kita khawatir akan timbul krisis sosial di kemudian hari. Apalagi ditengah kondisi ekonomi Aceh yang tidak baik-baik saja. Karena itu penanggulangan persoalan beras ini harus dijadikan kebijakan prioritas oleh Pemerintah Aceh", minta Yah Fud.
( * )