Aceh Timur -Pemerhati pembangunan dan pendidikan Aceh Hendrika Saputra.A.Md meminta kepada pemerintah Usulan mengganti makan bergizi gratis (MBG) dengan uang tunai mengemuka, di tengah maraknya kasus pelajar keracunan.
Hal ini kita anggap serius dimana kita liat dan viral di video anak-anak sekolah terpaksa dilarikan ke RS akibat dugaan keracunan makanan bergizi, untuk di Aceh di beberapa wilayah sudah ditemukan belatung di makanan bergizi tersebut sedangkan di Aceh Timur sempat makanan bergizi yang di bawa ke rumah sekolah sempat basi.
kita menyoroti standard operating procedure (SOP) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang kurang baik dan membuat banyaknya kasus terjadi di sejumlah daerah akibat tidak dijalankannya SOP dari BGN dengan baik oleh SPPG.
Hendri mengatakan rata-rata persiapan bahan baku menu MBG dilakukan di pukul 23.00 atau malam sebelum distribusi. Makanan, dimasak pukul 04.00 dan dibungkus pukul 07.00, sementara baru dihidangkan sekitar pukul 11.00-12.00 WIB. Risiko makanan terkontaminasi bakteri jadi sangat tinggi.
Hendri juga mendorong BGN mencoba pola lain dalam penyediaan makan bergizi gratis. Salah satunya, dia mengusulkan memberikan uang kepada orang tua siswa agar bisa menyiapkan makan bergizi untuk anak masing-masing.
"Bahkan opsi memberikan uang kepada orang tua murid misalnya. Sehingga orang tua murid bisa menyediakan makanan sendiri untuk anak-anaknya," ujar hendrika kepada media ini.Minggu (21/9/2025)
"Kita berharap kepada pemerintah pusat agar mendengarkan usulan ini ,kami sangat mendukung program pemerintah terkait MBG ini namun jika kita liat yang terjadi di lapangan sebaiknya pemerintah pusat mengubah MBG menjadi uang yang setara dengan harga MBG untuk di berikan kepada orang tua murid.pungkas Hendri.