Notification

×

Bara Api di Tangan Pelajar: Mereka Adalah Penggerak Perubahan Sejati

Jumat, 19 September 2025 | 10.56 WIB Last Updated 2025-09-19T03:58:15Z
(Foto dok WhatsApp, Aldem Maulana Ald. Dek Aldem)

Opini- Di tengah ramai berita tentang politik dan ekonomi, sering kali kita melewatkan suatu kekuatan yang mampu mengubah, yang berkembang diam-diam namun pasti di ruang kelas dan lingkungan sekolah. Mereka adalah siswa-siswa, generasi muda yang kini tidak hanya berperan sebagai objek pendidikan, tetapi juga aktif sebagai pelaku perubahan. Dengan berbekal kepekaan, inovasi, dan semangat kerja sama, para pelajar di seluruh Indonesia kini menjadi inisiator bagi berbagai solusi masalah di sekitar mereka.

Fenomena ini bukan sekadar mitos. Kebangkitan pelajar sebagai agen perubahan dipicu oleh perubahan cara pandang dalam dunia pendidikan nasional, terutama dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka. Konsep ini memberi kesempatan lebih luas bagi siswa untuk menjelajahi minat, bakat, dan isu relevan di lingkungan mereka. 

Dasar utama dari ini adalah Profil Pelajar Pancasila, yang bertujuan untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tapi juga sebagai individu yang beriman, memahami keberagaman global, mandiri, kolaboratif, berpikir kritis, dan kreatif.

Dari Kebun Sekolah hingga Gerakan Anti-Bullying. Pilar utama yang berfungsi sebagai tempat pembelajaran bagi pelajar penggerak ini adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Melalui P5, siswa didorong untuk mengenali masalah yang ada dan merancang proyek solusi. Hasil yang dicapai sangat luar biasa dan bervariasi.

Di berbagai daerah, kita menyaksikan siswa-siswa SMP dan SMA bekerja sama dalam mengelola sampah plastik di sekolah mereka, mengubahnya menjadi ecobrick atau kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomi. Ada pula yang mengolah lahan terlantar di sekolah menjadi kebun organik, yang hasilnya tidak hanya memenuhi kebutuhan kantin tetapi juga dibagikan kepada masyarakat sekitar. Inisiatif ini mungkin terlihat sederhana, namun memberikan pelajaran mendalam tentang keberlanjutan hidup dan ketahanan pangan.

Di bidang sosial, kreativitas mereka juga sangat menakjubkan. Sekelompok siswa di sebuah SMA, merasa prihatin dengan meningkatnya kasus perundungan, memulai kampanye simpatik melalui poster, video singkat, dan diskusi antar kelas. Mereka membangun kesadaran dari bawah, dari teman untuk teman, menciptakan suasana sekolah yang lebih aman dan mendukung. Ini mencerminkan secara nyata aspek keberagaman global dan budi pekerti yang baik, di mana empati dan saling menghargai menjadi dasar utama.

Tidak hanya itu, semangat kearifan lokal juga kembali dihidupkan. Melalui proyek P5, banyak siswa yang
mendokumentasikan permainan tradisional, makanan khas daerah, atau bahkan sistem masyarakat adat yang mulai terlupakan. Mereka mengemasnya dengan cara yang relevan untuk masa kini, seperti konten digital di media sosial, menunjukkan bahwa cinta terhadap budaya lokal dapat sejalan dengan perkembangan teknologi.

Modal Penting Menuju Indonesia Emas 2045. Apa yang dilakukan oleh para pelajar ini lebih dari sekadar tugas sekolah. Mereka sedang menerapkan keterampilan penting abad ke-21 yang tidak sepenuhnya bisa diajarkan lewat teori di kelas: kepemimpinan, pemecahan masalah, keterampilan komunikasi, dan kolaborasi tim. Mereka belajar bagaimana suatu ide dapat berubah menjadi tindakan nyata yang berpengaruh.

Inilah menjadi investasi terbaik bagi bangsa menuju visi Indonesia Emas 2045. Generasi yang terbiasa berpikir kritis terhadap lingkungan mereka dan berani mengambil inisiatif adalah aset sosial yang sangat berharga. Mereka tidak akan tumbuh menjadi individu yang terasing dari kenyataan, tetapi sebagai individu yang kuat, solutif, dan peka terhadap keadaan.

Tentu saja, peran guru dan lingkungan sekolah sangat penting. Inisiatif Program Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak yang diwujudkan oleh pemerintah menjadi penggerak utama dalam perubahan ini. Peran guru kini tidak hanya sebagai pengajar, melainkan sebagai pendukung dan mentor yang memotivasi rasa ingin tahu serta keberanian siswa untuk berkreasi.

Oleh karena itu, saatnya kita memberikan penghargaan dan dukungan penuh kepada siswa-siswa yang menjadi penggerak perubahan ini. Kisah-kisah inspiratif dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia harus terus disebarluaskan agar dapat menginspirasi yang lain. Jangan pernah menganggap remeh kekuatan sebuah ide kecil yang muncul dari seorang siswa, karena sering kali perubahan besar bermula dari situ. Di tangan mereka, masa depan Indonesia yang lebih baik sedang dibangun, satu per satu, melalui tindakan nyata yang penuh arti.

(Penulis : Aldem Maulana dek Aldem)
Founder Sinar Pemuda Aceh Jakarta

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update