Notification

×

Personel Lanud SIM dan Avsec API Gagalkan Penyelundupan 4,2 Kg Ganja di Bandara Internasional SIM.

Kamis, 18 September 2025 | 10.32 WIB Last Updated 2025-09-18T03:33:10Z
Aceh Besar — Personel Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM) yang tergabung dalam BKO TNI AU bersama Avsec Angkasa Pura Indonesia (API) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis ganja seberat 4,2 Kg di Gudang Cargo Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu (17/9/2025).

Pengungkapan ini bermula saat proses unloading dan pemeriksaan rutin sesuai prosedur tetap oleh petugas Avsec API yang didampingi personel BKO Lanud SIM. 

Operator X-Ray menemukan salah satu paket mencurigakan, kemudian dilakukan pemeriksaan manual di hadapan kurir ekspedisi dan personel BKO Lanud SIM. 

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan dua paket narkoba jenis ganja dengan berat total 4,2 Kg yang dibungkus dalam kardus.
Paket tersebut diketahui akan dikirim menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA147 rute Banda Aceh–Jakarta, dengan tujuan penerima di wilayah Cibinong, Bogor, dan Karawang, Jawa Barat. 

Barang bukti dan kurir segera diamankan ke Kantor Avsec API untuk pemeriksaan lanjutan oleh petugas Avsec, Intelijen, dan Pomau Lanud SIM. Selanjutnya, barang bukti diserahkan oleh Airport Security Chief Bandara SIM kepada pihak kepolisian guna proses hukum lebih lanjut.

Sepanjang Januari hingga September 2025, kerja sama antara personel BKO Lanud Sultan Iskandar Muda dan Avsec API telah berhasil menggagalkan 13 kasus penyelundupan narkoba, baik sabu maupun ganja, melalui jalur udara di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda. Hal ini menjadi bukti nyata sinergi TNI AU bersama instansi terkait dalam mendukung program pemerintah memberantas narkoba serta menjaga keamanan penerbangan di wilayah Aceh.

Terkait hal tersebut, Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda, Kolonel Nav Sudaryanto, S.M, juga hadir saat penyerahan barang bukti, dan memanggil penanggung jawab salah satu jasa cargo di Banda Aceh untuk dimintai keterangan. Dalam kesempatan itu, Danlanud menegaskan bahwa dalam minggu ini sudah dua kali ditemukan barang terlarang melalui jasa cargo. Oleh karena itu, seluruh penyedia jasa pengiriman diwajibkan lebih ketat dalam menerapkan prosedur penerimaan barang kiriman.

“Apabila prosedur tidak dijalankan dengan baik, dan barang terlarang bisa lolos, maka akan menimbulkan kerugian yang besar baik materil maupun nyawa manusia. Untuk itu saya tegaskan, jangan ada lagi jasa cargo yang memfasilitasi keluar masuknya barang terlarang. Ini yang terakhir kali saya ingatkan,” tegas Danlanud.

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update