GEMARNEWS.COM, BIREUEN - Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh (UMMAH) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun masyarakat melalui Program Mahasiswa Berdampak "UMMAH 2025". Kali ini, Dusun Teupuh, Desa Sagoe Mandiri, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, menjadi lokasi implementasi teknologi tepat guna yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Program yang dilaksanakan pada Jumat, 24 Oktober 2025 ini menghadirkan inovasi berupa Mesin Pengolahan Limbah Jagung (MPLI-Sagoe) dan Sistem Monitoring Lingkungan IoT untuk Gampong Sagoe Mandiri. Kedua teknologi ini dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan lokal sekaligus mendorong transformasi digital di tingkat desa.
Ketua Pelaksana program, Aris Winandar, SKM, M.Kes, menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari tri dharma perguruan tinggi. "Kami tidak hanya fokus pada pendidikan dan penelitian, tetapi juga pengabdian yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat," ujarnya.
Melalui MPLI-Sagoe, limbah jagung yang selama ini menjadi permasalahan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis. "Dengan semangat "Membangun Desa, Memajukan Negeri", UMMAH terus berkomitmen menjadi perguruan tinggi yang tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat," ungkap Aris Winandar, SKM, M.Kes.
Sri Wahyuni, SKM, M.Kes, selaku Anggota Tim, menambahkan bahwa sistem monitoring lingkungan berbasis IoT akan membantu masyarakat dalam memantau kualitas lingkungan secara real-time. "Teknologi ini memungkinkan masyarakat untuk lebih aware terhadap kondisi lingkungan mereka, sekaligus memberikan data yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik," jelasnya.
Bukhari, S.Kep., M.Kep, Anggota Tim lainnya, menekankan pentingnya keberlanjutan program. "Kami tidak hanya memberikan alat, tetapi juga melakukan pendampingan intensif agar masyarakat dapat mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi ini secara optimal dan berkelanjutan, tegasnya.
Pewarta : Fohan Muzakir