GEMARNEWS.COM, SURAKARTA – Upaya penguatan kemandirian ekonomi masyarakat di Solo Selatan memasuki babak baru. Eco Bhinneka Muhammadiyah melalui program SMILE melaksanakan Workshop Peningkatan Kapasitas Wirausaha Melalui Pelatihan Inovasi Kemasan dan Kreativitas Produk Daur Ulang pada Minggu 16 November 2025 di salah satu cafe di kawasan Solo Selatan.
Dalam kegiatan tersebut sejumlah ibu-ibu PKK dan pemuda Karang Taruna Kratonan kini dibekali kemampuan praktik inovasi kemasan ramah lingkungan. Langkah ini penting untuk mendongkrak daya saing produk lokal yang selama ini terkendala tampilan. Focal Point SMILE Eco Bhinneka Muhammadiyah Surakarta menyampaikan bahwa “Pelatihan packaging ini merupakan pelatihan ketiga di tahun 2025, karena merupakan pelatihan berkelanjutan. Dari yang pertama yaitu pelatihan pembuatan sabun dan aroma therapy dari minyak jelantah dilanjutkan dengan pelatihan pemasaran dan inovasi dalam mendesain, dan ini yang terakhir yaitu pelatihan packaging atau mengemas produk agar menjadi menarik. Karena kalu kita menjual produk tanpa dilakukan packaging kurang sempurna. Dan di tahun 2026, besuk kita akan full praktik dan penjualan produk secara ofline dan online " ujar Patra Manggala Bima Pradana.
Peningkatan Nilai Jual Produk Limbah
Kelompok masyarakat tersebut sebelumnya telah sukses mengolah limbah rumah tangga menjadi produk bernilai, seperti sabun dan minyak aromaterapi dari minyak jelantah, dalam program Eco Bhinneka Muhammadiyah. Namun, produk-produk potensial ini belum maksimal menembus pasar yang lebih luas. Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Sri Murtini selaku Ketua PKK Kelurahan Kratonan, dari kegiatan ini beliau menyampaikan rasa senang dan mendukung penuh kegiatan ini, dalam sambutannya beliau berkat bila “Saya selaku ketua PKK di Kelurahan Kratonan sangat senang dan mendukung dengan adanya program dari Eco Bhinneka. Karena di pelatihan ini sangat berguna dan menambah ilmu bagi kami, khususnya ibu-ibu. Dari yang awalnya hanya packing biasa-biasa saja, bisa menjadi lebih kreatif dan inovasi berkat terlaksananya pelatihan ini. Harapan kedepan ilmu ini saya akan meneruskan ditingkat RW dan RT di kelurahan Kratonan”, ungkapnya.
Inilah mengapa pelatihan ini hadir. Kegiatan ini berlandaskan pemikiran bahwa kemasan yang apik, rapi, dan berwawasan lingkungan memiliki peran krusial dalam meningkatkan daya tarik serta nilai jual suatu komoditas.
Fokus pada Praktik Hands-on
Pelatihan ini bertajuk Pelatihan Praktik Pengemasan Ramah Lingkungan. Secara keseluruhan,
kegiatan ini melibatkan 25 orang peserta yang terdiri atas 18 ibu PKK dan 7 pemuda Karang Taruna.
Fokus utama pelatihan ini adalah praktik langsung. Peserta tidak hanya menerima teori, tetapi langsung dibimbing merancang dan menghias kemasan dengan memanfaatkan material ramah lingkungan.
Tujuan Jangka Panjang : Green Entrepreneurship
Tujuan pelatihan ini melampaui peningkatan keterampilan teknis semata. Para penyelenggara berharap peserta mampu membuat kemasan produk yang fungsional dan menarik secara estetika, sekaligus menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Kegiatan ini secara eksplisit mendorong lahirnya kewirausahaan hijau (green entrepreneurship). Dengan memanfaatkan bahan bekas menjadi kemasan yang bernilai, peserta diajak menyadari bahwa praktik ramah lingkungan dapat berjalan selaras dengan upaya peningkatan ekonomi keluarga dan komunitas.
Diharapkan, produk hasil olahan minyak jelantah dari Kelurahan Kratonan, Solo Selatan, ini dapat
segera hadir dengan tampilan baru yang menarik, ramah lingkungan, dan siap bersaing di pasar yang lebih luas, menjadi contoh nyata keberhasilan kolaborasi sosial-ekologis. Vanes Putra salah satu peserta workshop ini mengucapkan ”Terima kasih kepada eco bhinneka yang sudah menyelenggarakan acara pelatihan packaging, semoga acara pelatihan ini bisa menjadi titik baik untuk kami pelaku wirausaha, khususnya di Kelurahan Kratonan. Karena pelatihan packaging sangat bermanfaat bagi para pelaku wirausaha”, ungkap Vanes Putra selaku perwakilan Karang Taruna Kratonan. (*)
