GEMARNEWS.COM, BANDA ACEH - Majelis Pendidikan Dasar, Menengah dan Pendidikan Non Formal Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan Bimbingan Teknis kepada 100 Guru Muhammadiyah jenjang SD, SMP, SMA, Sekolah Luar Biasa dan Menengah Kejuruan dibawah naungan Muhammadiyah, bertempat di Kyriad Muraya Hotel tanggal 28 Oktober - 2 Nopember 2025.
Bimbingan Teknis Pembelajaran Mendalam, Koding AI
& Penguatan Pendidikan Karakter Region Aceh ini dalam upaya meningkatkan
kompetensi Guru Muhammadiyah se-Aceh, demikian disampaikan Iskandar Muda Hasibuan disela-sela kegiatan
Bimtek.
Menurut Iskandar Hasibuan, bimtek pembelajaran mendalam merupakan paradigma pendidikan yang menempatkan
peserta didik sebagai subjek aktif dalam proses konstruksi pengetahuan, di mana
pemahaman konseptual yang utuh, kemampuan berpikir tingkat tinggi, serta
pembentukan karakter menjadi orientasi utama.
Berbeda dengan pendekatan pembelajaran permukaan
yang sekadar menekankan akumulasi fakta dan reproduksi informasi, pembelajaran
mendalam menuntut keterlibatan intelektual yang intens, pemaknaan terhadap
pengalaman belajar, serta proses reflektif yang terus-menerus agar pengetahuan
tidak berhenti sebagai hafalan, melainkan menjadi kesadaran intelektual yang
mampu dioperasionalisasikan dalam berbagai konteks kehidupan.
Melalui pendekatan ini, peserta didik didorong
untuk mengembangkan kemampuan analitis, sintesis, evaluatif, dan kreatif,
sehingga mereka tidak hanya memahami apa yang dipelajari, tetapi juga mengapa
dan bagaimana pengetahuan tersebut relevan untuk memecahkan persoalan autentik
dan kompleks di masyarakat.
Pembelajaran mendalam berfungsi sebagai wahana
pembentukan insan pembelajar sepanjang hayat yang berkarakter kokoh,
berlandaskan nilai moral dan spiritual, serta memiliki kecakapan berpikir
ilmiah yang mampu menavigasi dinamika perubahan zaman. Pada tataran strategis,
pendekatan ini menegaskan bahwa tujuan utama pendidikan bukan sekadar
menghasilkan lulusan yang kompeten secara akademik, tetapi juga pribadi yang
beradab, bertanggung jawab, dan mampu memberikan kontribusi bermakna bagi
kemajuan ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan peradaban.
Peserta bimtek juga dilatih pembelajaran
koding kecerdasan buatan, ini merupakan
proses strategis untuk menyiapkan peserta didik agar mampu memahami, merancang,
dan mengimplementasikan sistem komputasi cerdas yang berlandaskan logika
matematis, pemodelan algoritmik, dan pemrosesan data yang sistematis.
Tujuan fundamental dari
pembelajaran ini bukan sekadar keterampilan teknis dalam menulis baris kode,
melainkan penguasaan cara berpikir komputasional yang kritis, adaptif, dan
berorientasi pada pemecahan masalah kompleks secara kreatif dan bertanggung
jawab. Melalui penguasaan koding AI, peserta didik dilatih untuk membangun
representasi pengetahuan yang terstruktur, mengembangkan model prediktif dan
generatif yang akurat, serta memahami implikasi etis, sosial, dan keamanan
digital dalam pengembangan teknologi cerdas.
Dengan demikian, belajar
koding AI merupakan investasi intelektual yang mempersiapkan individu menjadi
inovator berdaya saing global, penggerak transformasi digital, dan pemimpin
masa depan yang mampu memadukan kecerdasan teknologis dengan wawasan humanistik
demi kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan umat manusia selain itu dalam
penguatan pendidikan karakter diharapkan dapat membentuk individu yang berintegritas,
berempati, disiplin, dan bertanggung jawab melalui internalisasi nilai-nilai
moral dan sosial dalam perilaku nyata.
Dalam perspektif psikologi
pendidikan, proses ini menumbuhkan kesadaran etis, ketangguhan emosi, dan
kemampuan mengambil keputusan yang bijak, sehingga peserta didik tidak hanya
unggul secara kognitif, tetapi juga matang secara kepribadian dan mampu
berkontribusi positif bagi Masyarakat ujar Iskandar Hasibuan.
Bimbingan teknis ini berhasil
memperkuat kapasitas pendidik dalam mengimplementasikan pembelajaran mendalam,
koding kecerdasan buatan, dan penguatan karakter secara terintegrasi. Melalui
pemahaman teoretis dan praktik aplikatif, peserta mampu merancang pengalaman
belajar yang mendorong pemahaman konseptual mendalam, kemampuan berpikir
kritis-kreatif, serta penerapan teknologi cerdas.
Selain itu, penguatan karakter
turut memastikan berkembangnya etika digital, tanggung jawab sosial, dan
integritas moral dalam penggunaan dan pengembangan teknologi. Dengan demikian,
bimtek ini memberikan fondasi komprehensif bagi terciptanya ekosistem
pendidikan yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing, sekaligus berorientasi
pada pembentukan insan pembelajar yang kompeten, berkarakter, dan siap
menghadapi tantangan era transformasi digital, Tutup Iskandar Hasibuan. (*)
