Notification

×

Membangun Mentalitas Guru Berkarakter dan Berteknologi untuk Keunggulan Pendidikan Islam Global

Senin, 03 November 2025 | 00.53 WIB Last Updated 2025-11-02T17:53:31Z

 



GEMARNEWS.COM, BANDA ACEH - Aceh resmi memasuki fase baru pembangunan pendidikan jangka panjang dengan fokus pada pembentukan mentalitas pendidik yang berkarakter kuat, berlandaskan nilai Islam, berintegritas sosial, dan menguasai teknologi mutakhir. Momentum ini mengemuka pada penutupan program Bimbingan Teknis Pembelajaran Mendalam, Koding AI, dan Penguatan Karakter bagi 100 Guru Muhammadiyah se-Aceh,  yang digelar di Hotel Kyriad Muraya dari tanggal 28 s/d 2 Nopember 2025 sebagai bagian dari agenda transformasi pendidikan Aceh menuju visi 2045.


Dalam sambutan penutupan kegiatan Bimtek, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Aceh Iskandar Muda Hasibuan  menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kurikulum dan sarana, tetapi oleh kualitas mentalitas para pendidik. Ia menyebut bahwa Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Aceh sedang mengonsolidasikan arsitektur mental peradaban, yaitu penataan pola pikir, etika kerja, dan kesadaran intelektual yang berakar pada iman sekaligus responsif terhadap perubahan teknologi global.


Menurutnya, era kecerdasan artifisial menuntut pendidik yang mampu mengelola teknologi secara etis, bukan hanya sebagai pengguna pasif. Karena itu, pembekalan literasi AI dipadukan dengan penguatan spiritualitas dan karakter. Pendekatan tersebut dinilai sejalan dengan prinsip pendidikan Muhammadiyah yang memadukan keimanan, ilmu pengetahuan, dan pengabdian kemanusiaan—berilmu amaliah, beramal ilmiah, dan berakhlaq karimah.


Tradisi dayah sebagai pusat keilmuan klasik Aceh dinilai sebagai modal epistemik penting yang dapat disinergikan dengan teknologi dan riset pendidikan kontemporer. Hal ini memungkinkan lahirnya model pendidik scholar–practitioner yang tidak hanya mengajar, tetapi meneliti, menganalisis, dan memimpin perubahan.


Program pelatihan ini dipandang sebagai investasi strategis dalam menyiapkan generasi pendidik visioner, berkarakter Qur’ani, dan berdaya saing global. Dengan mengintegrasikan literasi digital, kecakapan AI, dan penguatan nilai spiritual, Aceh disebut tengah merintis wajah baru pendidikan Islam modern yang tidak terjebak dikotomi antara tradisi dan inovasi.


Melalui kebijakan ini, Pemerintah Aceh bersama lembaga pendidikan dan organisasi keagamaan termasuk Muhammadiyah mengukuhkan komitmen menjadikan Aceh sebagai pusat keunggulan pendidikan Islam dunia—di mana karakter mulia, kecakapan teknologi, dan keunggulan intelektual tumbuh harmonis, menghasilkan generasi insan kamil yang siap berkontribusi positif bagi bangsa dan peradaban global ujar Hasibuan. (*)

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update