Notification

×

Ust Pujiono Sampaikan Pesan Subuh: “Awas, Umur Habis di Ujung Jempol”

Kamis, 13 November 2025 | 07.07 WIB Last Updated 2025-11-13T00:07:34Z



GEMARNEWS.COM, SOLO — Suasana pagi di Hotel Mercure Solo Baru terasa hangat dan penuh makna ketika seluruh peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran Mendalam Koding dan Kecerdasan Artifisial Region Jawa Tengah 3 mengikuti kegiatan Pesan Subuh yang disampaikan oleh Ust. Pujiono, S.Si., M.M, Fasilitator TOT Pembelajaran Mendalam Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah. (13/11/2025)


Dalam tausiyahnya yang bertema “Awas, Umur Habis di Ujung Jempol — Waktu Hilang di Ujung Jempol”, Ust. Pujiono Yang Juga anggota Majelis Tabligh PWM Jawa Tengah Ini mengingatkan para peserta akan bahaya tersembunyi dari penggunaan media sosial yang berlebihan.


 “Coba kita hitung, berapa jam waktu kita habis hanya untuk scrolling media sosial setiap hari? Kadang kita bilang sebentar saja, tapi tiba-tiba satu jam berlalu tanpa terasa. Inilah pencuri waktu modern yang sering kita abaikan,” ujarnya mengawali pesan subuh.


Beliau kemudian mengutip firman Allah dalam Surat Al-‘Ashr yang menegaskan pentingnya menjaga waktu:


 وَالْعَصْرِ، إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ، إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh.” (QS. Al-‘Ashr: 1–3)


Menurut Ust. Pujiono, ayat ini menjadi peringatan bahwa setiap detik kehidupan adalah amanah yang harus dijaga. “Media sosial bisa menjadi ladang pahala jika digunakan untuk dakwah, menebar inspirasi, atau menambah ilmu. Tapi bisa pula menjadi ladang dosa bila waktu dihabiskan hanya untuk hal yang sia-sia,” jelasnya.


Ia juga mengingatkan sabda Rasulullah ﷺ:


 “Ada dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalamnya: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)


Dalam kesempatan itu, Ust. Pujiono juga mengutip nasihat ulama besar Hasan Basri,


> “Wahai manusia, sesungguhnya engkau hanyalah kumpulan hari. Bila satu hari berlalu, maka hilanglah sebagian dari dirimu.”


Dari pesan ini, beliau menekankan bahwa waktu adalah kehidupan itu sendiri. Setiap hari yang berlalu tanpa amal kebaikan berarti berkurangnya bagian dari hidup yang tak bisa digantikan.


 “Manfaatkan waktu, karena orang yang beruntung adalah orang yang mampu memanfaatkannya dengan baik untuk investasi akhirat. Dan profesi guru adalah profesi mulia, penuh dengan peluang investasi akhirat,” pesan Ust. Pujiono.


Ia mengajak para guru dan peserta Bimtek untuk menunaikan profesinya dengan seksama dan penuh rasa syukur.


 “Sebagai tanda syukur, jangan zalimi profesi. Mari kita kembangkan profesi dengan niat ibadah dan ridha terhadap ketentuan-Nya. InsyaAllah, kita akan menjadi orang yang beruntung,” tuturnya menutup pesan subuh.


Pesan spiritual yang disampaikan di tengah kegiatan pelatihan berbasis teknologi ini memberikan keseimbangan antara kecerdasan digital dan kecerdasan spiritual, mengingatkan para pendidik bahwa kemajuan teknologi harus diiringi dengan kesadaran waktu dan nilai amal yang kekal di sisi Allah. (*)

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update