GEMARNEWS.COM, TAKENGON – Pengiriman bantuan logistik menggunakan helikopter menuju delapan titik desa terisolir yang terdampak bencana kembali dilakukan, Minggu, 14 Desember 2025, sebagai respons cepat terhadap kondisi masyarakat di daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat pasca bencana hidrometeorologi.
Pengiriman logistik ini menyasar sejumlah wilayah di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Bintang, Ketol, Celala, Rusip Antara, dan Linge, yang teridentifikasi mengalami hambatan akses darat.
Kecamatan Linge, yang memiliki medan paling menantang, menjadi fokus utama dengan alokasi lima titik pendaratan. Titik-titik dropping bantuan mencakup kampung Linge sendiri, Lapangan BUMK Desa Antara (untuk kampung Antara, Gemboyah, Pantan Reduk, dan Arul Item), Lapangan Bola Kampung Lumut (untuk Kampung Lumut dan Ise Ise), serta Kampung Simpang Gelampang (untuk Kampung Umang).
Di luar Kecamatan Linge, tiga titik strategis lainnya juga telah ditetapkan. Titik pertama adalah Lapangan Serule (dengan koordinat 4.5900297, 97.0112571) yang akan melayani kebutuhan masyarakat Kampung Serule, Atu Payung, dan Jamur Konyel di Kecamatan Bintang.
Kemudian, bantuan juga akan didistribusikan melalui Lapangan Kampung Bah (4.675781, 96.697022) di Kecamatan Ketol, serta Lapangan Kampung Tanoh Depet (4.519472, 96.626722) di Kecamatan Celala.
Titik pendaratan terakhir yang krusial berada di Kampung Arul Pertik (4.641750, 96.632806) di Kecamatan Rusip Antara. Keseluruhan lokasi ini dipilih berdasarkan hasil pemetaan tim di lapangan yang memastikan tingkat kesulitan akses dan kebutuhan mendesak masyarakat setempat. Operasi ini diharapkan mampu menjangkau ribuan warga yang kebutuhannya belum sepenuhnya terpenuhi.
Menanggapi pelaksanaan operasi ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Aceh Tengah, Mustafa Kamal, menyampaikan bahwa operasi udara merupakan pilihan terbaik dan tercepat untuk memastikan bantuan sampai tepat waktu. "Prioritas kami adalah keselamatan dan kecepatan. Akses darat ke beberapa Kampung masih belum sepenuhnya pulih. Dengan helikopter, kita bisa memotong waktu dan segera mendistribusikan beras, bahan makanan, dan kebutuhan pokok lainnya," ujar Mustafa.
Mustafa juga menambahkan bahwa koordinasi intensif telah dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk TNI/Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) termasuk aparat kecamatan dan aparat kampung, untuk menjamin kelancaran dan keamanan proses distribusi.
"Semua persiapan logistik dan kesiapan tim telah dimatangkan. Kami berharap cuaca mendukung agar seluruh bantuan dapat tersalurkan sesuai rencana ke delapan titik yang telah ditetapkan," pungkasnya.
Operasi pengiriman bantuan via udara ini menunjukkan komitmen serius dalam penanganan dampak bencana, memastikan tidak ada satupun wilayah terisolir yang terlewatkan dari uluran tangan bantuan, sekaligus memulihkan kondisi sosial ekonomi masyarakat secara bertahap. (humas pemda/tim liputan)
