Notification

×

LPAI Aceh Gandeng Kak Seto Gelar Trauma Healing untuk Anak-Anak Korban Bencana di Pidie Jaya dan Bireuen

Rabu, 31 Desember 2025 | 16.29 WIB Last Updated 2025-12-31T09:29:32Z

 
GEMARNEWS.COM, PIDIE JAYA  – Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Provinsi Aceh menggandeng Ketua LPAI Pusat, Kak Seto Mulyadi, untuk melaksanakan kegiatan trauma healing bagi anak-anak korban bencana hidrometeorologi di Provinsi Aceh. Kegiatan kemanusiaan ini akan dipusatkan di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Bireuen, dua wilayah yang terdampak cukup signifikan, dengan dukungan penuh dari Bayan Group melalui program BAYAN Peduli.
 
Kak Seto Mulyadi bersama rombongan dijadwalkan tiba di Aceh pada Jumat, 26 Desember 2025. Rangkaian kunjungan lapangan dan kegiatan trauma healing akan dilaksanakan selama dua hari, pada 27 hingga 28 Desember 2025, di sejumlah titik lokasi pengungsian di kedua kabupaten tersebut. Kegiatan ini juga didampingi oleh Rektor Universitas Jabal Ghafur Sigli Dr. H. Heri Fajri, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Junaidi Salat, S.Kom, M.Kom, Ir. Mukhsin Nuzula, S.T, M.T, dan Dr. Nasruddin, S.Pd,. M.Pd.
 
Ketua LPAI Provinsi Aceh, Marzuki Ahmad, S.HI., M.H., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian LPAI terhadap kondisi psikologis anak-anak yang terdampak bencana. Menurutnya, anak-anak menjadi kelompok paling rentan mengalami trauma akibat kehilangan tempat tinggal, terputusnya aktivitas belajar, serta tekanan emosional pasca kejadian bencana. Marzuki Ahmad didampingi oleh pengurus LPAI Pidie dan Pidie Jaya juga menambahkan bahwa di sela-sela kunjungan tersebut juga akan memberikan kuliah umum dan penandatangan MoU terkait pelaksanaan kegiatan Satgas PPKS dengan Universitas Jabal Ghafur Sigli.
 
“Trauma healing menjadi kebutuhan mendesak bagi anak-anak di lokasi bencana. Kehadiran langsung Kak Seto bersama LPAI Pusat diharapkan dapat memberikan penguatan psikologis dan semangat baru bagi anak-anak agar mereka tidak larut dalam trauma berkepanjangan,” ujar Marzuki.
 
Dalam kunjungan tersebut, LPAI juga akan menyalurkan bantuan berupa peralatan sekolah, seperti tas, alat tulis, dan perlengkapan belajar lainnya, untuk mendukung keberlanjutan pendidikan anak-anak di tengah kondisi darurat.
 
Kegiatan trauma healing juga dipandu oleh konselor Aceh ibu Hetti Zuliani S.Pd. M.Pd. Ph.D T. Fadhli M.Pd, ibu Vernada Erika Dani. S.Pd dan juga Talenta Muda Publik Spiking Aceh M. Agmar Media, M.H akan dikemas dengan pendekatan ramah anak, melalui berbagai aktivitas edukatif dan rekreatif, seperti bermain bersama, mendongeng, bernyanyi, serta sesi komunikasi interaktif yang dipandu langsung oleh Kak Seto dan tim profesional LPAI. Pendekatan ini diyakini efektif dalam membantu anak-anak mengekspresikan perasaan mereka serta mengurangi beban psikologis yang dialami.
 
Marzuki Ahmad menjelaskan bahwa LPAI Aceh telah melakukan pendataan jumlah anak-anak di lokasi pengungsian guna memastikan bantuan yang dibawa benar-benar sesuai kebutuhan dan tepat sasaran. Selain itu, LPAI Aceh juga menyiapkan relawan dan panitia lokal yang akan bertugas mendampingi anak-anak, memandu jalannya acara, serta membantu koordinasi dengan pihak terkait di daerah.
 
Kunjungan Ketua LPAI Pusat ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara LPAI Pusat, LPAI Daerah, pemerintah setempat, serta masyarakat dalam upaya perlindungan dan pemulihan anak pascabencana. LPAI berharap, kegiatan ini tidak hanya berdampak jangka pendek, tetapi juga menjadi bagian dari proses pemulihan psikososial anak-anak secara berkelanjutan.
 
Dengan digelarnya kegiatan trauma healing ini, LPAI menegaskan komitmennya bahwa anak-anak korban bencana tidak boleh dibiarkan menghadapi trauma sendirian. Pendampingan, perhatian, dan pemulihan psikologis menjadi fondasi penting agar mereka dapat kembali tumbuh dan berkembang secara optimal, serta menatap masa depan dengan harapan yang lebih baik.pungkasnya.

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update