Langkah ini diambil untuk mendukung kelancaran distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan logistik lainnya pasca bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh.
Meskipun fokus utama distribusi bantuan logistik darurat pasca bencana alam mengarah ke Pelabuhan Krueng Geukueh di Lhokseumawe, Pelabuhan Malahayati memegang peran krusial sebagai pintu gerbang utama pasokan energi dan komoditas rutin yang sangat dibutuhkan untuk pemulihan daerah.
Branch Manager Pelabuhan Malahayati, Capt. Agust Deritanto didampingi oleh DMU SPJM Unit Malahayati Capt. Hasangapan H menyatakan bahwa Pelindo baik sub holding SPJM dan Subholding SPMT Malahayati siap beroperasi 24 jam untuk memberikan layanan pemanduan dan penundaan kapal.
"Pada saat ini masih terdapat beberapa titik akses jalur darat mengalami kerusakan pada jembatan sehingga menjadi hambatan untuk pengiriman logistik, pelabuhan menjadi salah satu alternatif pengiriman barang atau logistik dalam mengantisipasi kebutuhan wilayah aceh. " ujar Capt. Agust Deritanto.
Untuk itu Pelindo Malahayati sebagai alternatif solusi jalur pendistribusian logistik dengan biaya logistik yang murah dan efisien.
"Kami berkomitmen penuh untuk menjadi bagian dari solusi pemulihan Aceh,Kelancaran logistik melalui laut adalah kunci untuk bangkit lebih cepat dari dampak bencana ini," tutup Capt. Agust Deritanto
