Gemarnews.com, Pidie Jaya — Memasuki hari ke-16 pasca banjir yang melanda Kabupaten Pidie Jaya, jajaran TNI dari Kodim 0102/Pidie, Yon Armed 17/RC, bersama personel Pemadam Kebakaran Pidie Jaya, kembali turun melakukan aksi nyata membantu warga. Di bawah koordinasi Perwira Operasi Kodim 0102/Pidie Kapten Inf Dian Susilo, tim gabungan itu melakukan pembersihan lumpur yang menutupi ruas jalan utama lintas Aceh–Medan di Desa Dayah Timu, Kecamatan Meureudu, Rabu (10/12/2025).
Material lumpur dan sampah yang mengendap selama lebih dari dua pekan membuat akses vital tersebut kerap becek saat hujan dan berubah menjadi debu pekat ketika matahari terik. Kondisi ini bukan hanya mengganggu mobilitas warga, tetapi juga berpotensi menimbulkan penyakit akibat sanitasi lingkungan yang buruk.
Dengan menggunakan peralatan manual seperti cangkul dan sekop, serta dibantu mesin pompa hidran (fire hydrant pumps) milik Damkar Pidie Jaya , para personel bekerja bahu-membahu mengupas endapan lumpur yang telah mengeras. Meski bekerja di bawah terik matahari, prajurit dan petugas tetap menunjukkan semangat dan keikhlasan dalam menjalankan tugas kemanusiaan.
Dandim 0102/Pidie Letkol Inf Abdul Hadi, S.Sos, melalui Pasi Ops Kapten Inf Dian Susilo, menegaskan bahwa pembersihan jalur utama ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan tanggap pasca bencana.
“Ini penting untuk memberikan kembali kenyamanan bagi masyarakat dan pengguna jalan. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat kemanunggalan dan sinergitas TNI dengan rakyat,” ujarnya.
Kapten Inf Dian menambahkan bahwa akses jalan yang bersih dan aman merupakan faktor penting dalam mempercepat pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat yang sebelumnya terganggu akibat banjir.
Warga Dayah Timu, M. Harsani, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Satgas gabungan yang telah bekerja keras memulihkan kondisi jalan.
“Kemarin jalan becek dan berdebu. Sekarang sudah bersih dan sangat nyaman dilalui. Kami sangat berterima kasih atas kepedulian tim Satgas,” tuturnya.
Kegiatan pembersihan ini diharapkan dapat mempercepat normalisasi fasilitas umum di wilayah terdampak, sekaligus mengurangi risiko kesehatan yang sering muncul pasca banjir. Pungkasnya.
