Notification

×

Iklan ok

'Jalur Gaza' UIN Ar Raniry dan Unsyiah Masih Menjadi Problema

Senin, 06 Juli 2020 | 18.33 WIB Last Updated 2021-05-19T08:35:07Z
Dok.Foto, Unsyiah kembali menutup pintu masuk di depan Mushalla Darussalam Sektor Utara

GEMARNEWS.COM - BANDA ACEH, Persoalan batas Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry dengan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) belum selesai diranah hukum, Unsyiah kembali menutup pintu masuk di depan Mushalla Darussalam Sektor Utara, Senin (06/07/2020).

Kronologinya terjadi tadi pagi, dimana para pekerja sudah mulai mengerjakan pondasi untuk pagar diatas jalan dan memasang tali tanda galian, info dari mandor bahwa pekerjaan ini sudah dijadwalkan dari du minggu lalu, namun baru dikerjakan hari ini.

Kejadian ini lantas mendapatkan respon keras dari pihak UIN Ar-Raniry, dimana beberapa mahasiswanya langsung mendatangi tempat pemagaran, dan beberapa kendaraan roda 2 dan 4 harus memutar arah karena terhalang tali batas agar tidak melewati jalan tersebut, kini jalan simpang tiga tersebut sudah bisa dilalui kembali.

"Sebagaimana yang kita ketahui, jalan tersebut digunakan oleh semua pihak untuk mempercepat jarak tempuh, baik itu dari jalan lingkar kampus–Jalan Teuku Chiek Pante Kulu–Jalan Ar Raniry ataupun sebaliknya, ini sudah seperti 'Jalur Gaza Jilid II'," ungkap Sekjen Dema UIN Ar-Raniry, Amirul Haq melalui rilis yang dikirim kepada GEMARNEWS.COM via aplikasi WhatsApp.

Ia juga menambahkan, beberapa waktu lalu polemik batas UIN Ar-Raniry dan Unsyiah sempat menjadi pembahasan hangat dikalangan pemerhati Darussalam, diantaranya Asrama Putri UIN Ar Raniry yang diklaim milik Unsyiah, Pemagaran jalan Inong Bale yang disebut-sebut dilakukan oleh oknum Unsyiah.

”Kita berharap tentunya persoalan ini dapat segera selesai, agar proses pendidikan dan juga Tri Dharma perguruan tinggi betul-betul terwujud sehingga kampus-kampus di Darussalam dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat aceh, apalagi jalan di samping Masjid sektor utara yang banyak dilalui mahasiswa dan masyarakat, jadi tidak perlu ditutup kami rasa,” ujar Amirul.

Sekjen Dema UIN Ar-Raniry itu juga berharap emoga tidak ada tindakan gegabah dari seluruh pihak yang dapat memicu konflik yang berkepanjangan, dan memutuskan keharmonisan perguruan-perguruan tinggi di Darussalam yang merupakan 'Jantong Hate Rakyat Aceh'.

"Semoga persoalan ini segera selesai dan memberi kesejukan bagi seluruh pihak," tutup Amirul.
×
Berita Terbaru Update