Notification

×

Iklan ok

Aksiologi Filsafat Ilmu Penddikan

Minggu, 30 Mei 2021 | 16.53 WIB Last Updated 2021-05-30T09:53:22Z

 


Oleh : Muhammad Taufiq

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Prodi : Ilmu Pemerintahan

Universitas Syiah Kuala

 

Gemarnews.com - Ilmu pendidikan adalah cabang ilmu filsafat pengetahuan yang secara mendalam, spekulatif dan komprehensif yang mempelajari tentang ilmu hakekat pendidikan. Filsafat ilmu pendidikan yang dapat dikemukakan dasar-dasar berpikir perenungan, filsafat pendidikan mengacu pada dasar filsafat yaitu, ontologi, epistimologi dan aksiologi. Dasar aksiologi berarti ilmu yang dapat ditetapkan kriteria seharusnya ada hubungan antara ilmu dan nilai-nilai kemanusiaan. Nilai kemanusiaan mencakup nilai etika dan keindahan. Dasar aksiologi terkait dengan penerapan prinsip etika dan estetika dalam penelitian dan praktik pendidikan.

 

Aksiologi adalah salah satu cabang ilmu filsfat yang mempelajari hakikat nilai-nilai atau norma-norma, pada umumnya nilai tersebut sering dijumpai dalam kehidupan seperti adil dan tidak adil, curang dan jujur. Hal ini mengandung penilaian perbuatan manusia berhasrat untuk merealisasikan nilai. Secara luas, para aksiolog mementingkan bentuk nilai termasuk nilai estetika, nilai etika dan nilai epistemik. Terdapat beberapa cabang pengetahuan yang bersangkutan dengan masalah nilai seperti epistimologi, etika dan estetika. Epistimoligi menjelaskan tentang kebenaran, Etika menjelaskan kebaikan dan Estetika tentang keindahan. Menurut Bramel, aksiologi terbagi atas tiga bagian, yaitu:

 

a)      Tindakan Moral (Moral Conduct), bidang ini melahirkan disiplin khusus yaitu Ilmu etika atau Nilai etika.

 

b)      Ekspresi Keindahan (Estetic Expression), bidang ini melahirkan konsep teori Keindahan.

 

c)      Kehidupan Sosial Politik (Sosio Political Life), melahirkan konsep filsafat sosial politik.

 

Etika menilai perbuatan manusia, lebih tepatnya objek formal etika norma kesusilaan manusia dan mempelajari tingkah laku manusia dari segi baik dan tidak baik, Sedangkan estetika menilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan sekitarnya.

 

Berdasarkan dasar-dasar ontologi, epistimologi dan aksiologi secara umum, ruanglingkup yang menjadi bidang kajian filsafat pendidikan sebagai berikut:

 

a)       Merumuskan secara tegas sifat hakiki pendidikan

 

b)      Merumuskan hakikat manusia sebgai objek dan subjek pendidikan

 

c)      Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan

 

d)     Merumuskan hubungan antara filsafat pendidikan dan teori pendidikan

 

e)      Merumuskan hubungan antara filsafat Ideologi, pendidikan dan sistem pendidikan

 

f)       Merumuskan sistem nilai dan norma yang menjadi tujuan dari pendidikan.

 

 

Didalam filsafat pendidikan secara spontan mengacukan pada permasalahan lain, yaitu tentang fungsi filsafat itu sendiri. Dalam hal ini. Brubacher merumuskan fungsi-fungsi filsafat pendidikan sebagai berikut:

 

a)      Fungsi Spekulatif

Filsafat pendidikan berusaha mengerti persoalan pendidikan dan antara hubungannya dengan faktor lain yang mempengaruhi pendidikan.

 

b)      Fungsi Normatif

Fungsi ini sebagai penentu arah, pedoman pendidikan itu, filsafat pendidikan memberikan norma dan pertimbanagn bagi kenyataan normatif dan kenyataan ilmiah yang pada akhirnya membentuk kebudayaan.

 

c)      Fungsi Kritik

Fungsi ini menganalisis dan komparatif atas sesuatu untuk mendapatkan kesimpulan, seperti bagaimana menetapkan klasifikasi prestasi secara tepat dengan data obyektif juga menetapkan asumsi atau hipotesa yang lebih rasional.

 

d)     Fungsi Teori bagi Praktek

Teori pada dasaranya bagi pelaksaan pendidikan memberikan prinsip-prinsip umum bagi suatu praktek.

 

e)      Fungsi Integratif

Fungsi pendidikan sebagai asas kerohanian atau ruh pendidikan, fungsi integratif filsafat pendidikan wajar sebagai pemandu fungsional nilai dan asas normatif.

×
Berita Terbaru Update