Notification

×

Iklan ok

Shabela Antusias Saksikan Live Virtual Didong Jalu Dari Jakarta

Selasa, 02 November 2021 | 08.50 WIB Last Updated 2021-11-02T01:50:29Z

Gemarnews.com, Jakarta - Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar antusias saksikan pementasan Didong Jalu, antara klub IPPEMATA Banda Aceh versus klub Bujang Sendaya IAIN Takengon, lewat media meeting zoom.

Berlangsung meriah, tampak dilayar virtual gelaran kegiatan Seni Dan Budaya Bertutur atau Didong Gayo yang digelar di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon tersebut merupakan gagasan dari para Mahasiswa Pengurus Seni dan Budaya (SENDAYA) IAIN Takengon.

Lewat Live Opening Ceremony, Bupati Shabela Abubakar yang didampingi oleh beberapa pimpinan OPD Aceh Tengah menyampaikan, Seni tradisi Didong Gayo telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 2015 lalu, memang telah lama tidak digelar.

"Dari lubuk hati, Saya sangat senang dapat turut serta menyaksikan acara Didong Jalu walaupun dari jauh, karena sudah hampir 2 tahun selama Pandemi, Didong Jalu seperti ini, tidak pernah digelar lagi, dan akhirnya untuk pertama kalinya sejak 2019 digelar pada malam ini," ujar Bupati Shabela menyapa para penonton di Takengon dari Ibu Kota Jakarta pada Sabtu Malam (30/10/2021). 

Pada bagian lain sambutannya, Bupati Aceh Tengah menyampaikan apresiasinya pada para Mahasiswa Pengurus Seni dan Budaya (SENDAYA) IAIN Takengon yang telah menginisiasi acara Silaturrahmi Kegiatan Pengenalan Budaya Gayo kepada Pemuda/Millenial, dengan Tema "Mempererat Tali Silaturrahmi dan Melestarikan Seni Budaya Gayo-Didong Jalu".

"Saya sangat mengapresiasi Mahasiswa penyelenggara baik dari Sendaya IAIN Takengon maupun IPPEMATA Banda Aceh, bisa mengundang kami meskipun dari jauh, artinya kami selaku Orang Tua merasa dihargai," lanjut Bupati dalam arahan membuka kegiatan tersebut.

Shabela berharap semoga event ini dapat dijadikan momentum silaturrahmi antara para mahasiswa, seniman, budayawan, para ceh dan penepok dari semua klub Didong yang ada di Aceh Tengah dan Bener Meriah, serta disampaikan kegiatan Didong Jalu seperti ini merupakan salah satu inovasi pelestarian Budaya melalui media digital di era Pandemi.

Selain itu juga merupakan upaya guna menjaga eksistensi kesenian tradisional dikalangan anak muda dan untuk mendukung klub Didong untuk terus eksis dalam menjaga dan melestarikan budaya warisan kesenian khas Gayo.

"Kami sangat senang sekali dapat menyaksikan dan ikut menikmati pentas Budaya Gayo Didong Jalu ini walau dari jarak yang jauh" ungkapnya.

Diakhir sambutannya, Shabela mengucapkan selamat atas penyelenggaraan Didong Jalu, antara klub IPPEMATA Banda Aceh versus klub Bujang Sendaya IAIN Takengon.

Didong adalah salah satu kesenian tradisional masyarakat Gayo yang masih bertahan hingga saat ini, eksis digemari oleh berbagai lapisan sosial masyarakat khususnya dari Dataran Tinggi Gayo. Didong juga merupakan perpaduan antara seni tari dan seni suara dengan unsur sastra berupa syair-syair sebagai unsur utamanya.

Sementara terpisah, tampak ratusan warga masyarakat dari berbagai lapisan terdiri dari unsur pimpinan Daerah, Kepala OPD, Camat, Ceh, Unsur Seniman dan Budayawan, serta dari Mahasiswa, Pelajar, Pemuda, Rekan Media di Gedung Olah Seni Takengon-Aceh Tengah, tampak sangat antusias dan hanyut menyaksikan Seni pertunjukkan tradisional kebanggaan masyarakat Gayo yang digelar hingga hampir pukul 02.00 dinihari tadi.  (*)

Wartawan : Zakiya Mahe Bujang
×
Berita Terbaru Update